Karangasem, ken-kenkhabare.com | Bali Lintas Media – Satu warga Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, telah berhasil dievakuasi tim gabungan pada hari ini, Sabtu (8/7). Total korban meninggal dunia akibat tanah longsor di wilayah tersebut menjadi dua orang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem menginformasikan tim gabungan telah berhasil mengevakuasi satu warga Dusun Ngis, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, yang tertimbun material longsor. Sebelumnya pihak BPBD setempat menyatakan satu warga ditemukan meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka berat. Para korban ini merupakan warga Dusun Ngis.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa menyampaikan tim gabungan pencarian pertolongan yang berhasil menemukan korban tersebut berasal dari unsur Basarnas, TNI, Polri, BPBD dan relawan. Mereka telah mengevakuasinya sebelum malam tiba.
Baca Juga :
«Warga berusia 15 tahun yang dinyatakan hilang barusan ditemukan oleh tim gabungan,» ujar Arimbawa melalui sambungan telepon, Sabtu (8/7).
Lebih lanjut dalam penanganan darurat di wilayah Karangasem, Arimbawa mengatakan, pihaknya dibantu dunia usaha untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor.
«Alat berat terbatas, yang dimiliki provinsi juga terbatas, sehingga kami meminta dukungan dari dunia usaha untuk membantu pembukaan akses jalan,» tambah Arimbawa.
Dunia usaha kemudian membantu dengan pengerahan 2 unit loader untuk pembukaan akses jalan di dua titik di wilayah Kabupaten Karangasem. Arimbawa menambahkan, jalan kabupaten dan provinsi sudah tertangani serta dapat dilalui kembali oleh kendaraan.
«Esok hari, kami memfokuskan untuk penanganan sisa material longsor dan pohon tumbang di beberapa titik,» ujarnya.
Pihak BPBD Kabupaten Karangasem akan mengerahkan alat berat untuk kegiatan esok hari, Minggu (9/7).
Sejumlah titik longsor terjadi di wilayah Kabupaten Karangasem, seperti di Desa Bunutan, Menanga, Besakih, Duda, Selat, Duda Timur, Peringsari dan Tangkup.
Jenis kejadian: 22 Pohon tumbang, 22 Tanah Longsor, 3 Jalan Jebol, 10 senderan dan penyengker jebol , 1 air meluap.
Sebanyak 34 unit rumah rusak di Kabupaten Karangasem. Kerusakan disebabkan akibat tanah longsor dan tertimpa pohon tumbang. Estimasi sementara kerugian akibat bencana hidrometeorologi basah ini mencapai Rp435,50 juta.
Sementara itu, bencana akibat hujan lebat yang disertai angin kencang juga berdampak di beberapa wilayah Provinsi Bali. Wilayah administrasi yang terkena dampak antara lain Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Bangli, Klungkung, Buleleng, Jembrana dan Tabanan. Total rumah rusak di 9 wilayah ini mencapai 48 unit.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Dr. I Made Rentin, dalam keterangan tertulisnya terkait perkembangan terkini bencana yang melanda seluruh kabupaten/kota di Bali berdasarkan Data Pusdalops BPBD Provinsi Bali per 8 Juli 2023, pukul 18.00 WITA ;
REKAPITULASI
Total Kejadian : 155 Kejadian
– Pohon tumbang : 57 Titik
– Banjir : 13 Titik
-Longsor : 62 Titik
-Bangunan Roboh : 1 Titik
– Bangunan Rusak : 3 Titik
– Penyengker Jebol : 7 Titik
– Jalan Jebol : 3 Titik
– Orang Hanyut : 1 orang /Selamat
– Senderan Jebol : 3 Titik
– Senderan Jalan Jebol : 1 Titik
– Gorong-gorong tersumbat: 1 Titik
– Air Meluap : 1 Titik
– Tergerus Air : 2 titik
-Korban : 7 orang
– Luka : 3 orang
– Meninggal : 4 orang
1. I Ketut Tunas umur 68 Th, Desa Ngis, Karangasem
2. I Komang Aditya umur 15 Th, Desa Ngis, Karangasem
3. Ida Bagus Eka Widya Cipta, Banjar Brahmana Bukit Bangli, Kelurahan Cempaga
4. Ida Au Putu Mutiari, Banjar Brahmana Bukit Bangli, Kelurahan Cempaga
Kerusakan bangunan : 46 Unit
Infrastruktur : 2 jalan jebol
Prakiraan cuaca di Provinsi Bali pada esok hari (9/7) masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan hingga sedang untuk beberapa wilayah, di antaranya Karangasem, Bangli, Denpasar, Gianyar, Badung, Jembrana dan Tabanan.
Menyikapi kondisi cuaca tadi, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap siap siaga dalam menghadapi ancaman bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang. Antisipasi dampak longsor dengan evakuasi sejak dini ke tempat aman, seperti saat terjadi hujan intensitas tinggi dan berdurasi lama.
[Red/BLM]
Sumber: BPBD/BNPB