
Denpasar.ken-kenkhabare | Truk pengangkut sampah nungsrep ke telaga , yang ada di pinggir jalan Suwung Bantal Kendal, kemis 9/2 , membuat kemacetan di sepanjang jalan tersebut.
Truk sampah yang mengangkut sampah milik pengelola yayasan di Br. Tegeh Sari, terperosok ke telaga/kolam menbuat sampah berserakan menutupi setengahnya, dan hampir seluruh badan truk tenggelam , dan saat berita ini ditulis sedang berusaha diangkat oleh dua mobil derek keluar dari kolam.
“Menurut keterangan dari kaling Br. tegeh Sari , Nyoman Sudarma, truk sampah ini melayani 1600 KK, yang setiap hari, dan seperti biasa mengangkut sampah menuju TPA Suwung.
“Kami memiliki dua armada pengangkut sampah untuk melayani warga, yang dilakukan secara swakelola oleh yayasan , ujarnya.
Saat diwawancara oleh media mengenai masalah sampah yang masih menjadi pembicaraan masyarakat , media dan pemerintah daerah, bahwa perlu semua duduk bareng untuk mencari solusi .
“Walaupun ada tempat membuang sampah, bank sampah , dan TPS3R , tetapi kalo masyarakat tidak memilah sampah organik dari sumber (sampah rumah tangga), maka masalah sampah tidaknakan pernah selesai,”ujarnya.
“Setiap rumah harus mulai membisakan diri untuk memilah sampah, membuatkan tempat pembuangan mandiri (lubang sampah) untuk sampah organik, dan sampah plastik dan residundibawa ke bank sampah, “tambahnya.
Sementara Mantra warga dan pengurus yayasan sampah , mengatakan “Penutupan TPA Suwung meninbulkan permasalahan bagi jasa pengangkut sampah, karena saat ini dibatasi membuang sampah dan harus antre sembilan jam di TPA Suwung, ujar Mantra yang tamatan UGM.
“Kami berharap tidak ada perbedaan di lapangan antara sampah yang diangkut DLHK dengan sampah warga yang diangkut oleh jasa pengangkut sampah untuk masuk ke TPA kalo memang antre , ya anter sesuai dengan kedatangan “cetus Mantra. Seraya berharap pemerintah kota bisa membuat regulasi dalam mengatasi masalah sampah.
“Agar ada kejelasan dari pemangku kepentingan dan tindakan dalam pengelolaan sampah, agar warga sadar dan perlu adanya edukasi, sosialisasi, dan sanksi, “ujar Mantra mengakhiri pembicaraannya.
Akibat dari susahnya mengangkat truk sampah tersebut membuat kemacetan dan terlihat polisi sibuk mengatur lalu lintas dibantu oleh Babinsa. Masyarakat yang kebetulan lewat , banyak yang memarkir kendaraannya untuk ikut melihat kejadian dan kondisi di TKP.
Penulis : Wirawan
Teuk