Situs Pura Pengungangan : Purnama Kadasa Piodalan Di Pura Peninggalan Jaman Megalitik

0
468
Foto: Piodalan di Pura Pengungangan, Purnama Kadasa, Buda Umanis, Perangbakat, (5/4)

Tabanan, ken-kenkhabare.com | Bali Lintas Media – Purnama Kadasa, Buda (Rabu), Umanis, Perangbakat, (5/4/2023) sebagai hari (dewasa) yang sangat baik (suci), bagi umat Hindu di Bali.

Piodalan di Pura Pengungangan yang jatuh pada Buda, Umanis, Perangbakat dengan ngolemin seluruh Mangku Kahyangan Tiga dan Mangku Pemaksan, ddihadiri juga oleh Bendesa Adat Pemanis, Penebel, Tabanan.

Foto: Piodalan di Pura Pengungangan, Pralingga Ida Betara Ke Beji (5/4)

Pura Pengungangan sebagai sebuah pura tua yang berada di wewidangan Desa Adat Pemanis, Tabanan, berdasarkan ciri-ciri bentuk dan bahan bangunan berasal dari batu besar. Secara turun temurun upacara piodalan jatuh pada setiap hari Buda (Rabu), Umanis, wuku Perangbakat.  Sementara hari itu juga adalah Purnama Kadasa karena Piodalannya bersamaan dengan bulan Purnama menjadi hari yang istimewa dan dalam istilah Bali disebut odalan nadi.

Pelaksanaan Piodalan di Pura Pengungan dipimpin oleh pemangku dari Pura Pengungangan sendiri dan juga mangku Kahyangan Tiga Desa Adat Pemanis, Tabanan. Hadir juga manggala Bendesa Adat I Made Manah yang turut menyaksikan jalannya upacara. 

Upacara dimulai dengan memendak ring Pura Desa Kahyangan Tiga Pemanis. Lalu Pralingga Ida Betara lunga ke Beji untuk mesucian sebelum dilanjutkan dengan penganteban piodalan.

Menurut manggala karya I Ketut Wirya Winata, yang juga Ketua Tunggalan Pasek Gaduh Pemanis, Pura Pengungangan sebagai bagian dari sejarah awal peradaban di  Desa Pemanis, yang konon adalah masyarakat jaman nomaden kala itu membuka suatu peradaban dengan situs-situs yang ada di Desa Adat Pemanis.

Pura Pengungangan adalah salah satu dari beberapa situs disini, di Desa Adat Pemanis, dan masih ada situs lainnya seperti Pura Batur Sri Murti yang merupakan Pura yang berada di ulun desa sebelum adanya Kahyangan Tiga ” ujar Ketut Wirya Winata.  

“Pura Pengungangan ini merupakan peninggalan leluhur kami Pasek Gaduh yang ada di Pemanis, yang disungsung oleh tunggalan Sanggah Gede Pasek Gaduh,” tambahnya.

Pelinggih yang ada di Pura dimulai dari Pelinggih Ratu Wayan ( Delem ), dan Ratu Nyoman (Sangut) yang berdiri di depan Candi Bentar Pura. Lalu di Jeroan ada empat pelinggih antara lain: Balai Piasan, Meru, dan Pelinggih Batu bebaturan dan Pelinggih Batu Gondong.

Pura ini terletak diantara peteluan (pertigaan) dan pempatan (perempatan) di Banjar Pemanis Klod wewidangan Desa Adat Pemanis.

Rangkaian piodalan berjalan dengan lancar, sebelum Ida Betara mesineb diisi dengan tari rejang, tari topeng dengan dipuput tari topeng Sidakarya, oleh Jero Agus komunitas seni Canging Mas.

Penulis: Aw

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here