DENPASAR, KEN-KEN – Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menggelar kegiatan Pembentukan dan Pembinaan Relawan Pemadam Kebakaran (REDKAR) Tahun 2025, Jumat (1/8), di Gedung Graha Sewaka Dharma, Denpasar.
Kegiatan ini secara resmi dibuka Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, yang turut didampingi Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, I Made Tirana, serta dihadiri puluhan relawan dari berbagai wilayah.
Dalam sambutannya, Sekda Alit Wiradana membacakan pernyataan Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, yang mengapresiasi dedikasi seluruh pihak dalam memperkuat sistem pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran di Kota Denpasar.
“Kebakaran tidak hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga berdampak luas terhadap lingkungan, sosial, dan budaya. Upaya mitigasi harus dilakukan secara terencana dan melibatkan masyarakat secara aktif,” ujar Sekda Alit Wiradana.
Sekda Alit menyampaikan bahwa Denpasar terpilih sebagai salah satu dari enam daerah di Indonesia yang ditunjuk Kementerian Dalam Negeri RI sebagai pilot project peningkatan ketahanan masyarakat terhadap risiko kebakaran. Penunjukan ini dilakukan melalui program peningkatan kapasitas sub-urusan kebakaran daerah.
Dalam program ini, Denpasar akan menerima hibah 16 unit kendaraan operasional berupa mobil pemadam kebakaran berkapasitas 1000 liter air, untuk mendukung percepatan waktu tanggap darurat melalui skema Satellite Fire & First Aid Station (SFFAS).
Penunjukan ini telah ditindaklanjuti dengan Surat Pernyataan Kesediaan Kota Denpasar sebagai pilot project tertanggal 29 Desember 2023.
“Kami optimistis para relawan yang dilatih akan berkontribusi besar dalam memperkuat sistem penanganan kebakaran di tingkat komunitas,” ujar Sekda.
Kadis Damkar Denpasar, I Made Tirana, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti 50 peserta dari empat kecamatan di Denpasar, terdiri atas kader desa/kelurahan yang dipilih secara selektif.
Para peserta mengikuti pelatihan teori dan praktik penanggulangan kebakaran yang dibimbing langsung oleh instruktur berpengalaman dari Dinas Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Badung.
“Pembentukan dan pembinaan REDKAR ini adalah prasyarat hibah bantuan pusat. Kami siapkan relawan dan infrastruktur sesuai kriteria agar proses verifikasi berjalan lancar,” jelas Tirana.
Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penanganan kebakaran, sekaligus mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang sub-urusan kebakaran.
Salah satu peserta, Suartana, menyampaikan antusiasmenya.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat, apalagi kami bisa langsung belajar cara menghadapi kebakaran secara benar. Ini bekal penting untuk membantu masyarakat,” ungkapnya.
Editor: Ken
