
Badung, ken-kenkhabare.com | Bali Lintas Media –
Hari Bhakti TNI AU di markas komando TNI AU Ngurah Rai dihadari oleh Kakansar Nyoman Sidakarya, S.H., Komandan Lanud Ngurah Rai, Kolonel, TNI Polri dan dihadiri oleh Ketua PDDI Bali I Ketut Pringgantara, Lanud I Gusti Ngurah Rai, (12/3/2023).
Dalam kegiatan aksi sosial yang digelar dalam kaitan dengan Hari Bhakti TNI AU ini menjadi agenda kemanusiaan yang menunjukan kedekatan antara aparat dalam hal ini TNI, POLRI.
Komandan Lanud Ngurah Rai Kolonel Pnb Putu Sucahyadi, S.A.P., M.Sc., M.M.S., mengucapkan terima kasih kepada pimpinan unsur baik TNI, Polri, Basarnas yang hadir dan mensukseskan acara.
“Kegiatan Donor Darah Hari Bhakti TNI AU sebagai wujud sinergitas TNI, Polri, Basarnas, PMI, PDDI dengan mengambil momen Hari Bhakti TNI AU. Kegiatan ini akan kami agendakan dan dilaksanakan secara regular,” ungkap Komandan Lanud Putu Sucahyadi.
Baca juga :
< Kunjungi Kota Smart City, New XL7 Hybrid Pikat Keluarga Smart Dengan Teknologi Ramah Lingkungan
< WNA Asal Inggris Alami Musibah Saat Berwisata di Pantai Kelingking, Nusa Penida
Sementara itu, seperti yang disampaikan oleh Kepala Kantor SAR Bali I Nyoman Sidakarya, S.H., menyampaikan, “Sebagai rekan kerja bidang kemanusiaan BASARNAS Bali akan selalu menjalin komunikasi dan meningkatkan sinergitas dengan lembaga lainya seperti Persatuan Donor Darah Indonesia (PDDI), Palang Merah Indonesia (PMI), Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bali ( BPBD), unsur TNI dan POLRI serta kelompok masyarakat peduli kemanusiaan lainnya,” ungkap Kakansar Nyoman Sidakarya.
Dari ketua PDDI Bali I Ketut Pringgantara menyampaikan bahwa kegiatan donor darah Hari Bhakti TNI AU ini sebagai wujud bahwa Donor Darah menjadi Gerakan Kemanusiaan tanpa batas.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Komandan Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kolonel Pnb Putu Sucahyadi, S.A.P., M.Sc., M.M.S., dengan acara Donor Darah yang menjadi bentuk Bhakti TNI AU untuk kemanusiaan. Demikian pula terima kasih khususnya bagi pendonor, ada 60 kantong darah yang berhasil di kumpulkan oleh PMI,” ujar Ketut Peringgantara.
“Dan kami himbau agar dibuatkan database untuk pendonor, karena ini bagian dari acara TNI AU, agar dibantu untuk mendata. Semua ini sangat penting untuk mengetahui jumlah antara suplay dan demand atau kebutuhan darah yang fluktuatif. Lalu juga dapat diketahui resus dan anti resus agar diklasifikasikan, terkait kebutuhan darah bagai orang asing,” tambahnya.
[AW]