
Wali Kota Jaya Negara Tekankan Komitmen Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Berkelanjutan
JAKARTA, KEN-KEN – Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Market Sounding atau Penjajakan Minat Pasar serangkaian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Pengembangan RSUD Wangaya Kota Denpasar, Rabu (10/12). Kehadiran ini menandakan keseriusan Pemkot Denpasar dalam mewujudkan peningkatan pelayanan kesehatan berkelanjutan bagi masyarakat.
Turut hadir Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Ketua Komisi I DPRD AA Putu Gede Wibawa, Ketua Komisi II DPRD I Wayan Sutama, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ida Bagus Alit Adhi Merta, Asisten Administrasi Umum Putu Wisnu Wijaya Kusuma, Kepala Bappeda I Wayan Putra Sarjana, serta Direktur Utama RSUD Wangaya dr. AA Made Widiasa. Hadir pula perwakilan Kementerian Keuangan, Kemendagri, Kemenko Infrastruktur dan Kewilayahan, PT Penjamin Infrastruktur Indonesia, serta calon investor.
Komitmen Pemkot Denpasar
Dalam sambutannya, Jaya Negara menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai kementerian, lembaga, dan investor. “Melalui skema KPBU kami berharap mampu menghadirkan efisiensi pembiayaan, percepatan pembangunan, transfer teknologi, serta peningkatan pelayanan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa Pemkot Denpasar memberikan dukungan penuh, termasuk jaminan dari PT Penjamin Infrastruktur Indonesia. Forum Market Sounding ini diharapkan melahirkan komunikasi konstruktif untuk mendukung optimalisasi KPBU. “Kami optimis KPBU ini akan memberikan dampak nyata dan menjadi model berkelanjutan pengembangan infrastruktur kesehatan di daerah,” tegasnya.
Rencana Pengembangan RSUD Wangaya
Direktur Utama RSUD Wangaya dr. AA Made Widiasa menjelaskan bahwa rumah sakit terus berbenah dengan berbagai inovasi pelayanan. Selain pembangunan gedung poliklinik terpadu yang akan dimulai pada 2026, pengembangan RSUD Wangaya melalui KPBU membutuhkan dana sekitar Rp800–900 miliar. Dana tersebut mencakup pengembangan ruang rawat inap, penambahan layanan terpadu, pembangunan rumah duka, serta peningkatan fasilitas dan alat kesehatan.
Tahapan KPBU meliputi market sounding awal, persiapan transaksi, market sounding final, penandatanganan perjanjian, hingga financial close. Pembangunan fisik dijadwalkan dimulai pada kuartal III tahun 2027 dan tuntas pada 2029 sebelum memasuki tahap operasional.
Dukungan Pemerintah Pusat
Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Keuangan, Heri Setiawan, bersama Direktur Keuangan PT Penjamin Infrastruktur Indonesia, Donny Hamdani, menegaskan bahwa market sounding merupakan tahapan wajib dalam KPBU. “Kegiatan ini memastikan proyek KPBU yang dilaksanakan adalah proyek yang layak dan memiliki potensi keberhasilan tinggi, sekaligus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengadaan,” ujarnya.
Editor: Ken

