
“Strategi Pengendalian Inflasi dan Stabilitas Harga Bahan Pokok”
DENPASAR, KEN-KEN — Pemerintah Kota Denpasar kembali menggelar Bazar Pangan sebagai langkah nyata dalam pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas harga bahan pokok. Kegiatan yang berlangsung di Kawasan Pura Desa Adat Yangbatu ini diserbu pengunjung dan ditinjau langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, IB Mayun Suryawangsa, serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Denpasar.
Sekda Alit Wiradana meninjau satu per satu stan bazar yang menjual berbagai komoditas pangan strategis. Berdasarkan pemantauan, harga bahan pokok yang ditawarkan berada di bawah harga pasar. Di antaranya, beras 5 kg dijual seharga Rp58.000 (harga pasar Rp72.000), bawang merah Rp32.000/kg (harga pasar Rp38.000), bawang putih Rp30.000/kg (harga pasar Rp35.000), cabai kecil Rp25.000/kg (harga pasar Rp30.000), telur Rp50.000/krat, dan gula pasir Rp17.000/kg (harga pasar Rp18.000).
“Ini merupakan salah satu strategi pengendalian inflasi, sehingga mampu menjaga stabilitas bahan pokok yang menjadi pemicu inflasi,” ujar Alit Wiradana.
Ia menambahkan bahwa Bazar Pangan ini menyasar kantong-kantong padat penduduk agar dapat memberikan intervensi langsung terhadap harga pasar. Tujuannya adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan pokok yang berkualitas dengan harga terjangkau.
“Dengan Bazar Pangan ini kami berharap mampu meningkatkan akses pangan masyarakat, terutama pangan pokok dan strategis, sebagai upaya berkelanjutan menjaga stabilitas harga dan inflasi daerah,” imbuhnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar, IB Mayun Suryawangsa, menjelaskan bahwa Bazar Pangan akan digelar sebanyak empat kali dalam sebulan hingga akhir tahun 2025. Sebanyak 20 penyedia pangan turut dilibatkan dalam kegiatan ini.
“Tentu dengan kegiatan ini kami berharap dapat mendukung terciptanya gerakan pengendalian inflasi daerah, dengan memfasilitasi komoditas pangan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga,” ujarnya.
Editor: Ken
