Denpasar – Seka Palegongan Natar Ayun dari Banjar Saba, Desa Adat Penatih Puri, Kecamatan Denpasar Timur, sukses memukau penonton saat tampil dalam ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center Denpasar, Selasa (15/7). Penampilan memukau tersebut merupakan hasil dari persiapan matang yang telah dilaksanakan sejak awal tahun oleh Duta Kesenian Kota Denpasar.
Koordinator Seka Palegongan Natar Ayun, I Made Dwiyita Whraspati, mengungkapkan bahwa proses latihan dan pembinaan telah dilakukan secara intensif dan penuh dedikasi. Tampil berdampingan dengan Duta Kesenian dari Kabupaten Bangli, para seniman dari Banjar Saba berhasil memikat perhatian ratusan pasang mata yang memadati gedung pertunjukan.
Dalam pementasannya, Seka Palegongan Natar Ayun membawakan empat materi utama, yakni, Tabuh Petegak Palegongan Klasik berjudul Kulicak, Tari Legong Klasik Legong Jobog, Tabuh Kreasi Surya Pujaning Ayun, Legong Kreasi Ksatria Brahmana.
“Kami bersyukur dapat menampilkan pertunjukan maksimal. Seluruh garapan kami kemas dengan sentuhan sakral, menciptakan suasana magis yang memperkuat pesan dan estetika pementasan. Semua ini adalah hasil kerja keras seluruh tim dan bentuk persembahan terbaik kami untuk Kota Denpasar,” ujar Dwiyita.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Bagus Raka Purwantara, yang turut hadir menyaksikan pementasan, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh tim seniman. Ia memuji dedikasi dan kreativitas yang ditunjukkan, baik dari segi konsep, komposisi tabuh dan tari, hingga pemanfaatan properti yang relevan dengan tema PKB tahun ini.
“Kita telah menyaksikan penampilan yang sangat apik dan menggugah. Garapan yang ditampilkan tidak hanya sarat makna dan sesuai tema, tetapi juga menghadirkan energi positif yang menjadi bukti bahwa seniman Kota Denpasar memiliki kualitas luar biasa,” ujarnya.
Raka Purwantara juga berharap agar semangat dan dedikasi para seniman muda terus terjaga, sehingga seni budaya Bali dapat terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat modern.
Editor: Ken
