
DENPASAR, KEN-KEN – Lomba Marching Band Langgam (Langkah Generasi Muda) Indonesia XXXVII Tahun 2025 resmi dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, pada Minggu (22/6) di GOR Ngurah Rai, Denpasar. Pembukaan ini merupakan bentuk dukungan Pemkot Denpasar terhadap kegiatan positif yang digagas mahasiswa Universitas Udayana.
Kompetisi dibuka dengan kategori Divisi TK (Taman Kanak-Kanak) yang menjadi sarana menyalurkan kreativitas anak sejak usia dini, khususnya dalam seni musik marching band.
“Pemerintah Kota Denpasar menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya lomba Marching Band Langgam Indonesia, yang menjadi wadah positif bagi anak-anak untuk mengekspresikan seni sekaligus membangun karakter,” ujar Sekda Alit Wiradana dalam sambutannya yang ditandai secara simbolis dengan penancapan Kayonan.
Lebih lanjut, Alit Wiradana menegaskan bahwa Pemkot Denpasar mendukung penuh kegiatan ini sebagai bagian dari strategi membangun sumber daya manusia (SDM) unggul di bidang seni dan budaya. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya ajang kompetisi, melainkan juga sarana pembentukan karakter melalui disiplin, kerja sama tim, sportivitas, dan kepribadian yang tangguh.
“Kami berharap melalui kegiatan ini akan lahir generasi muda yang tidak hanya berbakat di bidang seni, tetapi juga berintegritas dan mencintai budaya bangsa,” tambahnya.
Alit Wiradana juga mendorong agar lomba marching band seperti ini terus dikembangkan dan ditingkatkan kualitas serta jangkauannya. Ia meyakini kegiatan ini memberikan dampak positif yang luas bagi dunia pendidikan dan pelestarian budaya lokal.
“Ke depan, kegiatan ini diharapkan berkelanjutan dan mampu menjadi bagian penting dalam pembangunan karakter generasi muda Denpasar,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, A.A. Ngurah Manik Jayadiningrat, dalam laporannya menyampaikan bahwa penyelenggaraan lomba tahun ini merupakan wujud komitmen Langgam Indonesia untuk kembali membangkitkan semangat marching band di Bali, yang sempat meredup akibat pandemi COVID-19.
“Tema yang kami angkat tahun ini adalah ‘Spirit’ atau semangat. Ini simbol bahwa gairah generasi muda dalam marching band harus terus menyala. Kami berharap ajang ini dapat melahirkan bibit-bibit unggul marching band, khususnya dari Bali,” ujar Manik Jayadiningrat.
Dengan mengusung moto “Menang dengan rasa bangga, kalah dengan sikap ksatria,” kegiatan ini tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga media pembelajaran karakter, sportivitas, dan pengembangan diri bagi peserta.
Editor: Ken