Tema Konferensi AFEEC-FAPECA 2025 Selaras dengan Bali Mandiri Energi Bersih, DPP AKLI Minta Gubernur Koster Beri Sambutan

0
253
Foto: Gubernur Wayan Koster saat menerima DPP AKLI, (4/6).

DENPASAR, KEN-KEN – Gubernur Bali, Wayan Koster, menerima audiensi dari jajaran Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (DPP AKLI) di Gedung Jayasabha, Denpasar, Rabu (4/6). Audiensi tersebut membahas rencana pelaksanaan Konferensi AFEEC-FAPECA 2025 yang akan digelar di Bali pada 23–26 September 2025 di Hotel Ayodya, Nusa Dua.

Konferensi internasional tersebut mengangkat tema “Transisi Energi: Menuju Energi Bersih dan Berkelanjutan”. Kegiatan ini diperkirakan akan diikuti oleh 250–300 peserta dari dalam dan luar negeri, termasuk delegasi dari Korea Selatan dan Singapura, serta perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia. Konferensi ini juga bertepatan dengan peringatan HUT ke-45 AKLI.

Ketua Umum DPP AKLI, Puji Muhardi, menyampaikan bahwa AKLI merupakan satu-satunya asosiasi Indonesia yang menjadi anggota AFEEC (Asia Federation of Electrical Engineering Contractors) dan FAPECA (Federation of Asian and Pacific Electrical Contractors Associations), dua organisasi profesi regional di bidang kelistrikan dan mekanikal.

“Kami merasa terhormat karena Bali ditunjuk sebagai tuan rumah konferensi dua tahunan ini. Kami sangat berharap Bapak Gubernur dapat hadir dan memberikan sambutan sekaligus dukungan saat pembukaan acara,” ujar Puji Muhardi.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Wayan Koster menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan konferensi tersebut, termasuk kesediaan menjadi tuan rumah jamuan makan malam (gala dinner).

Baca Juga  Program Satu Keluarga Satu Sarjana Didukung 26 Kampus, Gubernur Koster: Untuk Generasi Unggul Bali

“Tentu saya dukung penuh. Untuk gala dinner nanti akan kami siapkan dengan baik. Pada pembukaan acara, kita bisa tampilkan kesenian khas Bali. Saya juga berharap para peserta membawa serta keluarganya agar dapat sekaligus menikmati destinasi wisata kita,” ujar Koster.

Gubernur menegaskan bahwa tema konferensi sangat selaras dengan visi “Bali Mandiri Energi Bersih” yang kini tengah digencarkan oleh Pemerintah Provinsi Bali. Program ini menjadi bagian penting dari transisi energi nasional menuju sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan.

“Kita tidak ingin terus bergantung pada pasokan energi dari luar, seperti dari Jawa Timur. Bali harus mandiri secara energi, dengan sumber yang bersih dan berkelanjutan. Ini sangat penting untuk citra pariwisata dan kesehatan masyarakat,” imbuhnya.

Baca Juga  Pemkot Denpasar Gelar Sosialisasi Perwali Kelas Jabatan 2025

Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan pembangkit berbasis energi terbarukan, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), akan menjadi fokus utama untuk mencapai target Net Zero Emission 2045.

Dalam pertemuan tersebut, perwakilan AKLI Bali juga menyampaikan kesiapan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan AKLI untuk mendukung penuh kebijakan energi bersih di Bali.

“SDM kami siap mendukung penuh program energi bersih yang dicanangkan oleh Bapak Gubernur,” ujar perwakilan AKLI.

Selain menjadi forum berbagi pengetahuan dan teknologi kelistrikan, konferensi ini juga menjadi ajang promosi budaya lokal, seperti kain tenun Bali dan arak Bali sebagai bagian dari warisan budaya yang patut dilestarikan.

Sebagai informasi, AKLI adalah asosiasi profesional di bidang kelistrikan dan mekanikal yang telah berdiri sejak 1979. AKLI aktif berperan dalam pembangunan infrastruktur energi nasional serta menjadi mitra strategis pemerintah dalam proses transisi energi dan penguatan SDM di sektor ketenagalistrikan.

[Ken]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here