
KARANGASEM, KEN-KEN – Gubernur Bali Wayan Koster mengapresiasi kepedulian Forum Aksi Rare Angon (FARA) terhadap adat dan budaya Bali, yang diwujudkan melalui sumbangan pembangunan jaringan pipa air bersih untuk kebutuhan upacara di Pura Agung Besakih.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Koster saat menghadiri dan menyerahkan langsung bantuan pemipaan beserta Sangku kepada Jro Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha, yang turut disaksikan oleh para pemangku Pura Besakih dan Kepala Otorita Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Agung Besakih, I Gusti Lanang Muliarta. Acara ini berlangsung di Pura Kiwa Tengen, Kawasan Pura Agung Besakih, Rendang, Karangasem, pada Jumat (23/5).
Gubernur Koster menyampaikan bahwa kebutuhan air bersih, khususnya yang bersumber dari mata air Tirta Lateng, sangat penting untuk menunjang berbagai upacara keagamaan di Pura Agung Besakih.
“Apalagi, sesuai dengan tradisi di Pura Besakih, air upacara harus diambil dari Tirta Lateng sebagai anugerah suci dari Ida Betara,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa air dari mata air Tirta Lateng telah dialirkan langsung ke Pura Penataran Agung Besakih. Oleh karena itu, sambungan pipa yang dibangun oleh FARA sangat membantu para pengempon Pura dalam memenuhi kebutuhan Toya atau Tirta untuk upacara di Kawasan Pura Agung Besakih.
“Setelah saya lihat langsung, debit airnya cukup besar, bahkan melebihi kebutuhan. Jadi, saya yakin tidak akan ada kendala lagi dalam memenuhi kebutuhan air upacara, sekaligus melayani para pemedek yang datang ke Pura,” ungkapnya.
Gubernur Koster juga mengungkapkan rasa kagumnya terhadap inisiatif FARA yang dinilai sangat mempermudah pelaksanaan upacara di Pura Besakih.
“Saya sangat kaget dan benar-benar mengapresiasi inisiatif Forum Aksi Rare Angon dalam mempermudah kebutuhan upacara di Pura Besakih,” lanjutnya.
Di akhir sambutannya, Gubernur meminta Bendesa Adat Besakih beserta para pengempon untuk memanfaatkan jaringan pipa air bersih tersebut secara optimal dan merawatnya dengan baik.
“Saya harap ini dikelola dengan baik, agar manfaatnya bisa dirasakan seluruh umat Hindu yang tangkil. Mari kita jaga bersama Pura Agung Besakih sebagai Padma Bhuwana, pusat spiritual dan simbol kebudayaan Bali yang adiluhung,” tegas Koster.
Sementara itu, Ketua FARA Dr. Ketut Agus Karmadi menjelaskan bahwa FARA adalah komunitas pemerhati dan penggiat pemberdayaan adat, sosial, budaya, agama, kemasyarakatan, dan lingkungan dalam semangat Tri Hita Karana. FARA berkomitmen mendukung pembangunan Bali yang berkelanjutan.
Ia juga mengapresiasi upaya Pemprov Bali dalam menjaga dan memperbaiki Kawasan Pura Agung Besakih. Dengan semangat tersebut, FARA terpanggil untuk berkontribusi melalui pembangunan jaringan pipa air bersih yang mengalirkan air suci dari mata air keramat Toya Tirta Lateng, sekitar 2 km dari lereng Gunung Agung, menuju Pura Kiwa Tengen, Kawasan Pura Agung Besakih.
“Kami berharap bantuan ini bermanfaat, terutama untuk kebutuhan ritual prosesi keagamaan, seperti penyediaan Toya Tirta Wangsuhpada dalam upacara di Pura Besakih,” ujar Agus Karmadi. Ia juga menyampaikan harapan kepada Gubernur Bali untuk membantu pembangunan pagar pembatas dan pelinggih di sekitar mata air Tirta Lateng guna menjaga kesucian dan kelestariannya.
Jro Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha, turut menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Bali atas perhatian yang tiada henti dalam menjaga kesucian Bali, khususnya Pura Agung Besakih. Menurutnya, perhatian Gubernur Koster sangat dirasakan, khususnya sejak periode pertama kepemimpinannya.
“Dulu, kami para pengempon Pura Agung Besakih harus mendak Tirta sepanjang 2 km untuk memenuhi kebutuhan upacara. Sekarang, tentu sudah sangat mudah karena air sudah mengalir langsung ke Pura Besakih,” ujarnya.

Seusai acara serah terima bantuan pemipaan air dari Tirta Lateng ke Pura Besakih, Gubernur Koster, didampingi Kepala Otorita Badan Pengelola Kawasan Suci Pura Agung Besakih I Gusti Lanang Muliarta, Kepala Dinas PUPR Provinsi Bali Nusakti Yasa Weda, dan Kepala Biro Humas dan Protokol IB Surja Manuaba, menyempatkan diri meninjau areal pedagang di Kawasan Parkir Manik Mas. Gubernur juga menyapa dan berbincang santai dengan para pedagang dan warga sekitar.
[Ken]