Pemkot Denpasar Gelar Workshop Launching Gerakan Bali Bersih Sampah Sinergi Desa Adat dan Dinas

0
182
Foto: Sekda Ida Bagus Alit Wiradana dalam pembukaan Gerakan Bali Bersih Sampah melalui kegiatan workshop yang digelar di Graha Sewaka Dharma, Lumintang, Jumat (16/5).

DENPASAR, KEN-KEN – Pemerintah Kota Denpasar secara resmi meluncurkan Gerakan Bali Bersih Sampah melalui kegiatan workshop yang diselenggarakan di Graha Sewaka Dharma, Lumintang. Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, mewakili Wali Kota Denpasar.

Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Kejaksaan Negeri Denpasar, instansi vertikal, organisasi perangkat daerah, para camat, perbekel, lurah, dan unsur desa adat, serta narasumber dari MDA Provinsi Bali dan Dinas Pemajuan Masyarakat Adat Provinsi Bali.

Gerakan ini merupakan bagian dari agenda super prioritas Pemkot Denpasar dalam menjawab tantangan pengelolaan sampah, khususnya di wilayah perkotaan. Workshop menjadi langkah strategis untuk mendorong penyusunan Pararem Pengelolaan Sampah di seluruh desa adat, yang bersinergi dengan desa/kelurahan di Kota Denpasar.

Dalam sambutan tertulis Walikota Denpasar yang dibacakan oleh Sekda Alit Wiradana, ditegaskan bahwa kondisi TPA Suwung yang sudah kelebihan kapasitas menjadi peringatan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.

Baca Juga  Sekda Denpasar Alit Wiradana Tinjau Pelaksanaan Seleksi PPPK Tahap II Diikuti 2.245 Peserta

“Pengelolaan sampah menjadi tanggung jawab bersama, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,” ujar Sekda Alit Wiradana.

Sekda Wiradana juga menekankan pentingnya penguatan regulasi, termasuk melalui Perda Kota Denpasar Nomor 8 Tahun 2023. Pararem yang disusun oleh desa adat menjadi instrumen kultural yang memperkuat komitmen masyarakat dalam menjaga kebersihan dari sumbernya.

Baca Juga  Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara Tutup Kegiatan Posyandu Paripurna di Banjar Kepisah

Sementara Ketua MDA Kota Denpasar, Anak Agung Ketut Sudiana dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi 35 desa adat dan 43 desa/kelurahan dalam mendukung Gerakan Bersih Kota Denpasar.

“Fokus utama adalah penyusunan Pararem pengelolaan sampah berbasis sumber dan nilai budaya, dengan mengintegrasikan aturan adat dan regulasi formal untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang utuh dan efektif,” ujarnya.

ADVERTIZING/FRONX/SUZUKI/V/2025

Sebagai tindak lanjut, draf Pararem telah diserahkan kepada Manggala Bendesa Adat dan Ketua Forum Perbekel/Lurah sebagai bagian dari implementasi nyata di lapangan. Program ini mendapat dukungan dari Gubernur Bali dan berpotensi menjadi model pengelolaan sampah berbasis gotong royong dan kearifan lokal.

“Puncaknya, dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni mendatang, Pemkot Denpasar akan menggelar Gerakan Bersama di seluruh desa adat dan desa/kelurahan, sebagai momentum kebangkitan gotong royong dan tanggung jawab kolektif dalam menjaga kebersihan lingkungan,” tandasnya.

[Ken]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here