Pemprov Bali Berkoordinasi dengan Pertamina dan Hiswanamigas, Sikapi Kelangkaan LPG 3 Kg.

0
161

DENPASAR, KEN-KEN – Kelangkaan LPG 3 Kg belakangan ini akibat dari pasokan dan kuota yang dibatasi di pankalan dan warung pengecer, membuat masyarakat kecil berteriak. Menyikapi keluhan dari masyarakat, Pemprov Bali melalui Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM mengambil langkah proaktif dan mengkoordinasikan persoalan ini dengan pihak Pertamina dan Hiswanamigas. Informasi itu disampaikan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan dalam keterangan persnya di Denpasar, Rabu (5/6).

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Pertamina dan Hiswanamigas, Kadisnaker dan ESDM Bali menerangkan bahwa tidak ada pengurangan kuota LPG 3 kg untuk wilayah Bali pada tahun 2024. Hanya saja tahun ini ada penambahan jumlah pangkalan dari 3.500 di tahun 2023 menjadi 4.400 pada tahun 2024. “Karena jumlah pangkalan bertambah, maka jatah yang diterima setiap pangkalan berkurang,” jelasnya. Selain itu, terhitung mulai tanggal 1 Juni 2024, pemerintah mulai memberlakukan pembelian LPG 3 Kg dengan syarat NIK. Regulasi ini merupakan mekanisme yang ditempuh pemerintah untuk pengendalian dan pendataan sehingga barang bersubsidi tepat sasaran.

Baca juga :

< Kembali Gas LPG 3 Kg Langka Disperindag Denpasar Sidak SPPBE PT. Sari Dharma Mandiri

Dengan kejadian ini spekulasi yang terjadi di masyarakat sangat beragam, mulai dari praktek pengoplos LPG, kurang tegasnya pemerintah daerah menindak oknum yang bermain. Bahkan masyarakat Denpasar, sampai ke Tabanan berburu gas 3 Kg, karena di warung-warung yang ada di Denpasar, LPG 3 Kg kosong berhari-hari.

Menurut pemilik warung yang tidak mau disebut namanya, ketersedian LPG karena saat ini dijatah.

“Biasanya tidak pernah dibatasi yang penting siap tabung kosong, tapi belakangan di jatah 40 tabung, dan sekarang hanya dikasih 15 tabung,” ujar pemilik warung di Jalan Gutiswa.

Seiring dengan pemberlakuan regulasi pembelian LPG 3 Kg, tim gabungan Pemprov dan Pemerintah Kabupaten/Kota secara intens turun melakukan monitoring dan evaluasi. Selain itu, menyikapi keluhan masyarakat yang sulit memperoleh LPG 3 Kg, tim juga melaksanakan operasi pasar di sejumlah lokasi. “Kami terus melakukan koordinasi dengan Pertamina Patra Niaga dan Hiswanamigas Bali,” tambahnya sembari menghimbau masyarakat yang memenuhi kriteria memperoleh subsidi agar membeli LPG 3 Kg di pangkalan.

[blm]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here