
GIANYAR, KEN-KEN | Bali Lintas Media –
AirNav Indonesia atau Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) merupakan BUMN yang memberikan layanan navigasi penerbangan di Indonesia. Bahkan turut serta mendukung komitmen Pemerintah dalam pemberdayaan UMKM di Indonesia melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Program pemberdayaan UMKM tersebut untuk membangun ekonomi berkelanjutan, khususnya di wilayah Tampaksiring, Bali, yang diresmikan oleh Pj. Bupati Gianyar yang diwakili oleh Assisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, I Wayan Sadra.
Turut hadir, Manajer TJSL Airnav Indonesia Bapak Farchan Jamil, Operational Manager CT Arsa Foundation Nurhasanah Shihab serta para Kepala Dinas di lingkungan Kabupaten Gianyar serta Forum Komunitas Masyarakat di Kecamatan Tampak Siring, Kabupaten Gianyar, Selasa, 19 Desember 2023.
Baca Juga :
Farchan Jamil selaku Manager TJSL AirNav Indonesia menyampaikan meski tugas utama AirNav adalah keselamatan dan kelancaran lalu lintas penerbangan di Indonesia, namun pihaknya juga ikut berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya di lingkungan wilayah kerja AirNav Indonesia.
Pada kesempatan ini, lanjutnya melalui program TJSL AirNav memberikan Pelatihan Digital Marketing dan bantuan berupa Alat Kerja untuk 40 pengrajin Ukir Tulang Manik Tawang.
“Selain itu kami juga ikut meresmikan Forum Komunitas Pengrajin disini serta memesan Cinderamata hasil karya para pengrajin untuk menjadi Souvenir Perusahaan,” kata Farchan Jamil selaku Manager TJSL AirNav Indonesia di Tampaksiring Bali.
Lebih lanjut, Farchan Jamil menambahkan AirNav Indonesia mendukung pemberdayaan para pengrajin dengan cara: Pertama, pembelian peralatan modern yang dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
Kedua, pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi parapengrajin, tidak hanya berkaitan dengan teknik ukir, tetapi juga pelatihan mengenai manajemen bisnis, pemasaran digital dan strategi penjualan yang efektif.
“Ketiga, akses ke bahan baku berkualitas tinggi. Kerjasama dengan pemasok bahan baku, atau bahkan pengembangan sumber bahan baku lokal yang berkelanjutan dapat memastikan kualitas produk yang konsisten dan memenuhi standar pasar,” tambahnya.
Disebutkan, seni ukir tulang di Desa Manukaya kecamatan Tampaksiring, Gianyar, merupakan warisan budaya yang telah berkembang sejak lama, mengakar kuat dalam sejarah dan tradisi lokal.
Pengrajin di Tampaksiring dikenal dengan keterampilan dan kreativitasnya yang luar biasa, sehingga mampu mengubah tulang hewan menjadi karya seni yang tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga bernilai tinggi secara budaya dan ekonomi.
Meskipun demikian, industri kerajinan ukir tulang di Tampaksiring masih menghadapi beberapa tantangan dalam mencapai potensi penuhnya. Salah satu masalah utama adalah kurangnya akses ke pasar yang lebih luas, baik domestik maupun internasional.
“Selain itu, pengrajin seringkali terkendala oleh keterbatasan dalam hal sumber daya, seperti bahan baku dan modal. Adapula kendala berupa penggunaan peralatan dan bahan baku yang sederhana,” paparnya.
Keterbatasan ini mempengaruhi kapasitas produksi, efisiensi dan terkadang kualitas akhir produk. Oleh karena itu, disebutkan dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan, pemasaran dan pembiayaan sangat dibutuhkan untuk membantu UMKM ini tumbuh dan berkembang.
Bahkan, pemanfaatan media digital untuk pemasaran dan e-commerce bisa menjadi salah satu solusi untuk membuka pasar baru dan mencapai audiens yang lebih luas.
Dengan strategi yang tepat, UMKM kerajinan ukir tulang di Tampaksiring dapat berkembang menjadi salah satu ikon seni kerajinan Indonesia, sekaligus memberikan kontribusi yang lebih signifikan bagi perekonomian lokal dan nasional.
Sebagai perusahaan yang ikut berkontribusi terhadap perekonomian nasional, AirNav Indonesia memiliki komitmen untuk mendukung pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia.
“Program TJSL ini merupakan bentuk komitmen AirNav Indonesia untuk mendukung Pemberdayaan UMKM di Indonesia dan merupakan perwujudan dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nomor 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi,” pungkasnya.
[Red]