Wawali Arya Wibawa Terima Kunjungan Studi Banding Penanganan Stunting di Denpasar

0
171
Foto: Rombongan dari Provinsi Sumbar dalam kunjungan studi banding ke Kota Denpasar, Jumat (26/5)

Denpasar, ken-kenkhabare.com | Bali Lintas Media – Rombongan Provinsi Sumbar yang yang dipimpin Wakil Gubernur, Audy Joinaldy bersama Wakil Walikota dan Wakil Bupati se Sumatra Barat serta OPD terkait melakukan kunjungan kerja ke Kota Denpasar. Kunjungan ini diterima Wawali Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa di Gedung Sewaka Dharma Denpasar, Jumat (26/05). Hadir juga dalam kesempatan tersebut Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati

Kunjungan dilakukan dalam rangka studi komparatif tentang cara Pencegahan Stunting dan penurunan prevalensi angka stunting untuk melahirkan generasi emas berkualitas.

Baca Juga :

< Walikota Jaya Negara Buka Walikota Cup XIII Ajang Penjaringan Atlet Muda Berbakat, Diikuti 46 Cabor

Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy menyampaikan, kunjungan ke Bali khususnya Denpasar dimaksudkan untuk melakukan studi komparatif terkait Penanganan Stunting dan penurunan prevalensi angka stunting . Bali khususnya Denpasar dipilih karena memiliki angka stunting yang rendah berada dibawah rata-rata nasional.

“Kami ingin mengetahui kiat-kiat Kota Denpasar dalam penanganan Stunting hingga menjadi yang terendah di Provinsi Bali. Kami ingin sharing program apa saja yang telah dilakukan,” ucapnya.

Terkait dengan hal tersebut, Wawali Denpasar , I Kadek Agus Arya Wibawa menyampaikan selamat datang kepada rombongan Sumbar dan berterima kasih karena telah menjadikan Bali khususnya Denpasar sebagai objek kunjungan. Ia berharap, kunjungan ini dapat mempererat jalinan tali silaturahmi Bali dan Sumbar.

Menyinggung tentang program penanganan Stunting di Kota Denpasar, Arya Wibawa menyampaikan, prevelensi angka stunting Denpasar tahun 2022 sebesar 5,5%dengan target kedepannya sebesar 4%. Denpasar dalam penanganan stunting melibatkan tim konvergensi multi sektor.

“Salah satu program prioritas yang dilakukan memberikan edukasi pengasuhan 1000 hari pertama kelahiran bagi ibu hamil dan keluarga serta peningkatan pelayanan posyandu dan pemberian makanan tambahan yang dipantau oleh TP PKK,” ujarnya.

Ditambahkan olehnya, penanganan stunting di Kota Denpasar juga melibatkan Dinas PUPR dalam pembangunan sanitasi serta air bersih bagi warga. Ada juga program Keluarga Harapan (PKH) dan BLT dari Dinas Sosial, serta pembinaan masyarakat terkait penganekaragaman dan pemanfaatan sumber daya lokal.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar, I Gusti Agung Sri Wetrawati menuturkan penanganan stunting memang memerlukan keterlibatan seluruh sektor.

“Hal ini dilakukan agar angka stunting di Kota Denpasar semakin menurun dan ditargetkan di bawah angka 4 persen. Sehingga nantinya dapat lahir generasi emas berkualitas di Kota Denpasar,” ujarnya

Pertemuan dilanjutkan dengan diskusi dan diakhiri dengan tukar-menukar cenderamata.

[Red/BLM]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here