Tabanan, ken-kenkhabare.com | Bali Lintas Media – Dalam rangka upacara pemelaspasan beberapa pelinggih di Pura Dangkahyangan Luhur Siwa Pakusari pada tgl 11 April 2023, maka pada hari ini Sabtu (8/4/2023) dilaksanakan upacara Mendak Tirtha sebagai Pemuput upacara. Pura Luhur Siwa Pakusari sebagai Pura Dangkahyangan yang diempon oleh sisia/pemaksan, terletak di banjar Kedampal, Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan.

Menurut keterangan dari panitia upakara I Ketut Wirya Winata, Mendak Tirtha ke Pura ini berkaitan dengan pelinggih “Lingga Yoni” yang akan dipelaspas. Beberap sisia yang bertugas mendak Tirtha, dari pagi sudah berkumpul di Pura Luhur Siwa Pakusari untuk selanjutnya mendak Tirtha ke beberapa pura; Pura Pucak Petali, Pura Gunung Agung, Pura Rambut Sedana, Pura Pucak Kedaton, Pura Besakih, Pura Tanah Lot, Pura, Pekendungan, Pura Batukaru dan Pura Lempuyang, dengan adanya pelinggih Kemulan Agung lan Taksu Agung di Pura Siwa Pakusari.
“Tirtha ini memiliki fungsi sebagai penyucian dan Pesaksi dari Ida Betara yang bersthana di Pura yang di pendak Tirthanya. Juga sebagai simbol Nyegara Gunung, artinya adanya penyucian dari Laut dan Gunung. Tujuan akhir adalah agar tempat pemujaan/pelinggih itu suci dan kokoh. Dari kata Melaspas = melas dan pas, yang artinya memisahkan yang kotor menjadikan bersih/suci,” ujar Ketut Wirya selaku panitia upakara.
“Dalam rangkaian upacara Pemelaspasan ini dilaksanakan di Pura Dangkahyangan Luhur Siwa Pakusari upacara Melaspas dan Manca Kelud dan di Pura Dalem Panglahan Manca Sanak Medurga,” ujar Ketut Wirya.
Sementara Ketua Sisia Pengempon Pura Luhur Siwa Pakusari I Nyoman Arnawa, yang juga anggota DPRD Kabupaten Tabanan dari Fraksi PDI Perjuangan dalam keterangannya, Sisia/pengempon Pura berjumlah 400 KK, yang berasal dari berbagai desa yang ada di wilayah Tabanan antara lain : Sisia dari Banjar Pemanis, Br. Kedampal, Br. Gunung, Br. Bunutin, Br. Tinungan , Br. Babahan, Br. Bolangan, Br, Mengesta, Br, Ubung, Br. Kupang, Br. Utu, Br. Senganan, Br. Soka, Br. Rejasa, Br. Darma, Br. Piling, Br. Cepag, Br. Wangayabetan, Br. Belulang, Br. Tajen, Br. Serason, Br. Sangketan, Br. Wangaya gede, Br. Dukuh, dan Br. Karadan, Penebel.
“Pembangunan pelinggih di Pura Dangkahyangan Luhur Pakusari yang dimulai pengerjaanya pada tanggal 8 Pebruari 2023 yang sudah selesai bertujuan untuk melengkapi pelinggih, seperti pelinggih “Lingga Yoni” sebagai simbol Purusa dan Pradana yang di sthanakan di Pura Luhur Siwa Pakusari,” ujar Nyoman Arnawa, Ketua Yayasan Pakusari yang juga anggota DPRD Kabupaten Tabanan.
“Ada tiga pelinggih yang terdiri dari pelinggih Saren Kauh yang dipimpin oleh Jero Mangku I Nyoman Tunastra, pelinggih Parahyangan Utama dengan Jero Mangku I Ketut Sitera, dan pelinggih Ratu Nyoman dengan Jero Mangku I Made Muliarsa,” ujar Nyoman Arnawa.
[Aw]