Kalaksa BPBD Bali Sebagai Narasumber Dalam Forum Group Discussion (FGD) Oleh Diskominfos Provinsi Bali

0
247
Foto: Kalaksa BPBD Provinsi Bali sebagai narasumber FGD, di Turypada Tower, Rabu, (22/11).

Buleleng, ken-kenkhabare.com | Bali Lintas Media –

Diskominfos Provinsi Bali menggelar acara Forum Group Disccussion (FGD), dengan mengundang narasumber Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Bali, pada Rabu, (22/11/2023).

Acara FGD dibuka oleh Kepala Diskominfos Provinsi Bali, Gede Pramana. Lebih lanjut ia manyampaikan tujuan diselenggarakanya FGD ini untuk mendeteksi awal dan memitigasi bencana yang kemungkinan terjadi pada pembangunan Tower Turyapada Desa Pegayaman Buleleng.

I Made Rentin, sebagai Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali menjadi narasumber FGD terkait identifikasi dan kajian manajemen mitigasi bencana pembangunan kawasan Turyapada Tower Komunikasi Bali Smart 6.0 Kerthi Bali, di Tower Turyapada pada Rabu, 22 November 2023.

Baca Juga :

< Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Dalam Peringatan Hari Ikan Nasional ke-10 Tahun 2023, Gencarkan Gerakan Makan Ikan Setiap Hari

Hadir juga sebagai narasumber diantaranya I Putu Gustave Suryantara Pariartha, S.T., M.Eng., Ph.D selaku Ketua Peneliti Universitas Udayana, I Nyoman Gede Wiryajaya, S.TP., MP. selaku Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III dan I Ketut Ariantana, S.T., M.Si. selaku Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali. Peserta FGD berasal dari OPD dan instansi vertikal terkait kebencanaan Provinsi Bali dan Kabupaten Buleleng.

I Made Rentin menekankan bahwa bencana yang berpotensi di wilayah ini adalah gempa bumi dan tanah longsor. Oleh karena itu kajian risiko ini diharapkan dapat menganalisis risiko bencana secara lebih detil. Pertama, meliputi analisis risiko eksisting dan analisis risiko saat beroperasi, mengacu pada Kajian Risiko Bencana (KRB) Provinsi Bali dan KRB Kabupaten Buleleng serta Histori kejadian disekitar kawasan Turyapada Tower.

Kedua, kajian ini dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan pembangunan kawasan Turyapada Tower.

“Terakhir ditekankan bahwa kajian ini dapat menjadi bahan masukan dan rekomendasi mitigasi struktural dan non struktural yang perlu dilakukan, baik saat pembangunan maupun saat sudah selesai pembangunan,” kata Rentin.

[Red]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here