Tim PKM Unwar Kembangkan Hutan dan Air Terjun Desa Pengejaran sebagai Ekowisata

0
148
Foto: Kegiatan PKM Universitas Warmadewa melakukan pendampingan intensif kepada Pemerintah Desa Pengejaran, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli beberapa waktu lalu.

Wujudkan Kolaborasi Akademisi dan Masyarakat dalam Pemberdayaan Desa Berbasis Alam dan Adat

BANGLI, KEN-KEN — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Warmadewa (Unwar) melakukan pendampingan intensif kepada Pemerintah Desa Pengejaran, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli dalam rangka pengembangan kawasan hutan desa dan sumber mata air sebagai ekowisata berbasis adat dan konservasi. Program yang dilakasanakan dari tanggal 7 s.d. 8 November 2025, ini menjadi langkah konkret Unwar dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di sektor pariwisata hijau dan ekonomi desa.

Desa Pengejaran dikenal memiliki potensi besar berupa hutan desa yang asri, jalur trekking alami, satwa endemik, serta sumber mata air yang menopang kehidupan masyarakat sekitar. Namun, potensi tersebut belum terkelola secara optimal sebagai destinasi wisata. Melalui program PKM, tim Unwar berupaya mengubah potensi ekologis menjadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan.

“Pengembangan ekowisata bukan hanya soal membuka jalur wisata, tetapi membangun sistem dan tata kelola yang kuat berbasis partisipasi masyarakat,” ujar Ketua Tim PKM Unwar, Drs. I Wayan Sudana, M.Si.

Selama enam bulan pelaksanaan, tim PKM Unwar telah menghasilkan beberapa capaian penting, di antaranya penyusunan masterplan ekowisata Desa Pengejaran. Dokumen ini memuat pemetaan zonasi hutan, jalur trekking, titik edukasi konservasi, serta area perlindungan budaya dan spiritual.

Selain itu, tim juga menyusun Buku Saku Sejarah Desa Pengejaran, yang merekam asal-usul desa, tradisi, serta kearifan lokal yang sebelumnya hanya dituturkan secara lisan. Buku ini akan menjadi bahan edukasi bagi wisatawan dan generasi muda desa.

Gbr.1 Peta Desa dan Paket Wisata, Desa Pengejaran, Bangli.

Di bidang kelembagaan, PKM Unwar memberikan pelatihan manajemen BUMDes Merta Sari, termasuk penyusunan SOP wisata, pembukuan sederhana, dan pengelolaan risiko. Dalam konteks adat, tim turut mendampingi penyusunan draf perarem ekowisata, yakni aturan lokal yang mengatur tata kelola kawasan hutan dan aktivitas wisata berbasis nilai-nilai kearifan lokal.

Baca Juga  Wagub Bali Giri Prasta: Menuju Generasi Emas dan Bermental Luhur, Pendidik Wajib Miliki Karakter Cerdas dan Berkualitas

Dampak awal program telah terlihat dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap konservasi dan peluang ekonomi non-ekstraktif. Beberapa warga kini mulai dilatih menjadi calon pemandu wisata, sementara BUMDes mulai merancang unit usaha baru berbasis ekowisata.

Jika seluruh rencana diimplementasikan konsisten, Desa Pengejaran berpotensi menghadirkan paket wisata lengkap: trekking hutan desa, wisata edukasi sumber air, wisata budaya, hingga wisata spiritual di sekitar Pura Pucak Penulisan.

“Kami ingin memastikan hutan dan sumber air tetap lestari, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” tambah salah satu anggota tim PKM.

Baca Juga  Konsumen Suzuki Uji Performa Fronx di Jalanan Macet Kota Denpasar

Program ini menjadi bagian dari komitmen Universitas Warmadewa dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat. Ke depan, tim PKM Unwar akan melanjutkan pendampingan pada tahap penataan jalur wisata, penguatan promosi digital desa wisata, serta kerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Bangli.

Melalui pendekatan ilmiah, pelibatan masyarakat, dan penguatan kelembagaan lokal, Desa Pengejaran diharapkan menjadi contoh sukses ekowisata berbasis desa yang lestari dan berdaya saing.

Editor: Ken

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here