
“Dorong Terwujudnya Net Zero Emission di Kota Denpasar”
DENPASAR, KEN-KEN — Pemerintah Kota Denpasar bersinergi dengan PT PLN (Persero) dan Pemerintah Provinsi Bali meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Center pertama di Bali, yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar. Peresmian dilakukan oleh PLN UID Bali dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.
General Manager PLN UID Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho, menyampaikan bahwa SPKLU Hayam Wuruk merupakan yang terbesar di Bali, khususnya di Kota Denpasar. Lokasi ini kini memiliki 8 mesin dengan 10 nozzle, termasuk 4 mesin fast charging dan ultrafast charging. Penambahan mesin dilakukan karena tingginya animo masyarakat pengguna kendaraan listrik.
Selain Hayam Wuruk, SPKLU juga tersedia di UP3 Bali Selatan (depan Grand Lucky) dan wilayah Sanur (area Semawang). Informasi lokasi dan antrean pengisian dapat diakses melalui aplikasi PLN Mobile.
“Peresmian SPKLU Center ini merupakan bagian dari upaya mendukung percepatan Net Zero Emission 2060 di Indonesia. Di Bali, kami mendukung kebijakan Gubernur agar pada 2045 Bali mandiri energi dan menggunakan energi bersih,” ujar Priyo Nugroho.
Ia menambahkan bahwa PLN telah mulai beralih ke pembangkit non-fosil, termasuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), serta mendorong transisi kendaraan dari mesin pembakaran internal ke kendaraan listrik. Pengguna juga dapat melakukan pengisian daya di rumah dengan diskon 30% pada jam non-puncak (pukul 22.00–05.00).
“SPKLU Center ini memberikan pilihan pengisian cepat, dan kami juga menyediakan fasilitas pendukung seperti kafe yang dikelola oleh PLN Icon Plus sebagai bagian dari kolaborasi mendukung Bali Mandiri Energi,” tambahnya.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyampaikan dukungan penuh terhadap kebijakan Net Zero Emission di Bali, khususnya di Denpasar. Ia menyoroti kondisi kendaraan di Denpasar yang mencapai 1.546.000 unit, jauh melebihi jumlah penduduk yang hanya sekitar 750.000 jiwa.
“Artinya, satu orang bisa memiliki lima kendaraan. Ini berdampak pada kemacetan dan polusi udara yang kini mencapai 65%. Tidak ada alasan lagi bagi pemerintah daerah untuk tidak mendukung transisi energi bersih,” tegasnya.
Ia mengapresiasi peresmian SPKLU Hayam Wuruk sebagai benchmark dan menyatakan komitmen Pemkot Denpasar untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik. Saat ini, Pemkot telah menyiapkan 20 shuttle listrik di Sanur dan mewajibkan penggunaan mobil listrik pada hari tertentu.
“Pejabat OPD sudah menggunakan kendaraan hybrid, kepala desa dan lurah memakai motor listrik. Dengan adanya titik-titik pengisian ini, kami berharap masyarakat semakin terdorong untuk beralih ke kendaraan listrik,” pungkasnya.
Editor: Ken
