Wawali Arya Wibawa Buka Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di Sanur Kauh

0
60
Foto: Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa secara resmi membuka Kegiatan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami (SLG) 2025 di Desa Sanur Kauh, Selasa (7/10).

Wujudkan Komunitas Siaga Tsunami di Pesisir Sanur

DENPASAR, KEN-KEN – Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, secara resmi membuka Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami (SLG) 2025 di Desa Sanur Kauh, Selasa (7/10). Kegiatan yang dipusatkan di Muntig Siokan, Pantai Mertasari ini merupakan sinergi antara Pemerintah Kota Denpasar, BMKG, dan Stasiun Geofisika Denpasar untuk mewujudkan Masyarakat Siaga Gempa Bumi dan Tsunami.

Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr. Daryono (secara daring), Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Dr. I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, Ketua Pokja Informasi Dini Gempabumi dan Tsunami Dwi Hartanto, Kepala Stasiun Geofisika Denpasar Rully Oktaviana Hermawan, serta Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar Drs. Ida Bagus Joni Arimbawa, bersama unsur terkait lainnya.

Dalam sambutannya, Arya Wibawa menekankan bahwa keindahan alam Bali yang menjadi daya tarik wisata juga menyimpan potensi bencana gempa bumi dan tsunami. Potensi ini, katanya, tidak boleh disikapi dengan ketakutan berlebihan, melainkan dengan kesiapsiagaan yang terukur.

Baca Juga  Arya Wibawa Dukung Finalis Puteri Anak & Remaja Asal Denpasar Tampil di Ajang Nasional

“Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami adalah upaya strategis untuk mengurangi dampak bencana dengan melatih kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat. Khususnya bagi masyarakat Desa Sanur Kauh, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesiapan menghadapi bencana secara nyata,” ujar Arya Wibawa.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada BMKG atas perhatian dan dukungan yang diberikan kepada Kota Denpasar. Menurutnya, program edukasi kebencanaan semacam ini sangat penting agar ilmu dan keterampilan yang diperoleh dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Saya berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara berkelanjutan di desa-desa pesisir lain di Kota Denpasar, sehingga terwujud tsunami ready community. Pengetahuan dari kegiatan ini hendaknya disebarluaskan kepada keluarga dan masyarakat sekitar,” tambahnya.

Kepala Stasiun Geofisika Denpasar, Rully Oktaviana Hermawan, menjelaskan bahwa SLG merupakan program prioritas BMKG sejak 2015 yang terus berkembang, mulai dari Table Top Exercise, Gladi Ruang, hingga kini menjadi Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami dengan kualitas dan materi yang lebih baik.

Baca Juga  Arya Wibawa Dukung Finalis Puteri Anak & Remaja Asal Denpasar Tampil di Ajang Nasional

“SLG adalah kebutuhan mendesak sebagai pendidikan kesiapsiagaan bagi pemangku kepentingan maupun masyarakat. Idealnya, kegiatan ini dapat berjalan rutin dan merata di seluruh wilayah Indonesia,” jelas Rully.

SLG 2025 di Sanur Kauh berlangsung selama satu hari dengan peserta sebanyak 61 orang. Mereka berasal dari unsur pemerintah desa, BPBD Provinsi Bali dan Kota Denpasar, SAR, Linmas, Tagana, Pecalang, Relawan Gondong Legu, Sanur Bersatu, sekolah-sekolah di Sanur (SD, SMP, SMA), pihak kepolisian, Kodam, RSUD Bali Mandara, Klinik Mutiara Medika, serta sejumlah hotel di kawasan Sanur.

Kegiatan ini mencakup pemaparan materi, diskusi kelompok, table top exercise, hingga susur jalur evakuasi, sebagai bagian dari upaya menyatukan langkah pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam membangun Denpasar yang tangguh bencana.

Editor: Ken

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here