
DENPASAR, KEN-KEN – Pemerintah Kota Denpasar bergerak cepat merespons kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (LPG 3 Kg) yang dirasakan masyarakat. Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Pemkot Denpasar menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, Rabu (13/8), di Aula Hiswana Migas, Jalan Kepundung.
Rakor tersebut dihadiri oleh Kadis Perindag Denpasar Ni Nyoman Sri Utari, Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga Bali Zico Aldilah Syahtian, Ketua Hiswana Migas Bali Dewa Ananta, anggota DPRD Denpasar Ketut Ngurah Aryawan, serta perwakilan Disperindag Provinsi Bali, Polresta Denpasar, dan stakeholder lainnya.
Dalam rapat, Kadis Perindag Denpasar Ni Nyoman Sri Utari menyampaikan bahwa Pemkot Denpasar telah mengambil beberapa langkah konkrit, seperti meningkatkan koordinasi dan pengawasan distribusi LPG serta menggelar operasi pasar LPG 3 Kg di berbagai titik desa dan kelurahan, antara lain di Tegal Harum, Ubung, Tegal Kertha, Padangsambian Kaja, dan Ubung Kaja.
“Kami terus mendorong pendistribusian LPG 3 kg dalam operasi pasar untuk mengatasi kesulitan warga. Kami juga berencana menghadirkan seluruh agen dan pangkalan di Denpasar untuk menentukan langkah lanjutan,” tegas Sri Utari.
Zico Aldilah Syahtian dari PT Pertamina Patra Niaga Bali mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya mendistribusikan sekitar 56.000 tabung LPG 3 Kg per hari untuk wilayah Kota Denpasar. Pihaknya juga telah memperkuat pemantauan hingga level pangkalan.
“Kami imbau masyarakat membeli di pangkalan resmi. Pertamina juga terus memantau distribusi agar tepat sasaran,” ujarnya.
Sementara itu, Kanit Tipiter Satreskrim Polresta Denpasar, Iptu Joko Wijayanto, menyatakan kesiapan pihaknya untuk bersinergi dengan stakeholder dalam pengawasan dan penindakan terhadap praktik penyalahgunaan distribusi LPG 3 Kg.
“Kami siap melakukan penindakan tegas jika ditemukan indikasi kecurangan atau penyimpangan distribusi LPG di Kota Denpasar,” tegasnya.
Editor: Ken