
“Dorong Digitalisasi Keuangan dan Optimalkan PAD di Kawasan Jalan Gatot Subroto“
DENPASAR, KEN-KEN – Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) kembali menghadirkan inovasi digital dalam pelayanan pajak daerah. Kali ini, inovasi bertajuk Paon Gatsu (Pajak Online Gatot Subroto) resmi diluncurkan oleh Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, bertepatan dengan High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Living World Denpasar, Jumat (5/7).
Paon Gatsu merupakan klaster pelayanan pajak digital yang mencakup seluruh objek pajak di kawasan Jalan Gatot Subroto dari barat hingga timur. Inovasi ini merupakan pengembangan dari aplikasi PAGI Denpasar, dan menjadi bagian dari komitmen Pemkot Denpasar untuk meningkatkan kualitas layanan perpajakan berbasis teknologi.
131 Wajib Pajak, 88 Sudah Terkoneksi Sistem Digital
Kepala Bapenda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya, menjelaskan bahwa dari total 131 Wajib Pajak (WP) yang tercatat di kawasan tersebut, 88 WP telah dipasangi alat perekam data pajak elektronik. Sisanya sedang dalam proses pemasangan. Segmen pajak yang masuk dalam cakupan Paon Gatsu mencakup sektor hiburan, hotel, restoran, dan parkir.
“Melalui alat perekam ini, data transaksi pajak dari para WP akan langsung masuk ke dashboard aplikasi PAGI Denpasar secara real-time. Ini memperkuat sistem monitoring dan akuntabilitas,” ungkap Eddy Mulya.
Ia menambahkan, keberhasilan inovasi ini sangat bergantung pada kolaborasi multipihak, termasuk dengan BPD Bali dan Bank Indonesia Perwakilan Bali.
Komitmen Menuju Kota Digital dan Fiskal Kuat
Wakil Wali Kota Denpasar, Arya Wibawa, menyebut bahwa peluncuran Paon Gatsu merupakan langkah konkret Pemkot Denpasar dalam mendigitalisasi ekosistem keuangan daerah. Ia menegaskan bahwa digitalisasi tidak hanya mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga memperkuat transparansi dan efisiensi dalam tata kelola keuangan publik.
“Paon Gatsu memperkuat ekosistem digital di sektor pajak daerah, khususnya di kawasan strategis seperti Jalan Gatot Subroto. Kami ingin memastikan seluruh potensi pendapatan daerah dapat termonitor dengan akurat dan transparan,” ujar Arya Wibawa.
Ia juga menyebut bahwa inovasi serupa telah lebih dulu diimplementasikan di beberapa wilayah, seperti:
- Reditia (Renon Digital Area)
- Melodi Sanur (Sanur Digital)
- Lapak Ketumbar (Teuku Umar Barat)
- Pak Ketut (Teuku Umar Timur)
“Inovasi seperti ini akan terus direplikasi di berbagai kawasan strategis. Tujuan akhirnya adalah memperkuat fiskal daerah untuk mewujudkan Denpasar yang lebih maju dan inklusif,” pungkas Arya Wibawa.
Dengan inovasi berkelanjutan ini, Pemerintah Kota Denpasar berharap pelayanan publik, khususnya di bidang perpajakan, dapat semakin cepat, transparan, dan berdampak langsung pada pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Editor: Ken