Gong Kebyar Wanita Semara Budaya Duta Denpasar Hipnotis Penonton PKB XLVII

0
273
Foto: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar, I Wayan Sutama, dan Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat menyaksikan penampilan Sekehe Gong Kebyar Wanita Semara Budaya, Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod sebagai Duta Kota Denpasar pada Utsawa Gong Kebyar Wanita PKB XLVII di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center, Senin (30/6) malam.

Sajikan Tabuh Semara Muni, Tari Wiranjaya, dan Sandya Gita Suwak Warak

DENPASAR, KEN-KEN – Penampilan memukau kembali disuguhkan Duta Kesenian Kota Denpasar dalam ajang Utsawa Gong Kebyar Wanita Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025. Sekehe Gong Kebyar Wanita Semara Budaya dari Banjar Badak Sari, Desa Sumerta Kelod tampil gemilang di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center, Senin (30/6) malam.

Berhadapan dengan duta dari Kabupaten Klungkung, Sekehe Gong Kebyar Semara Budaya sukses menarik perhatian ribuan pasang mata yang memadati area pertunjukan. Mereka membawakan tiga repertoar utama: Tabuh Telu Pepanggulan Semara Muni, Tari Wiranjaya, dan Sandya Gita Suwak Warak, yang disambut antusias oleh penonton dengan sorak sorai dan tepuk tangan meriah.

Hadir langsung memberikan dukungan Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar, I Wayan Sutama, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, serta para pimpinan OPD. Turut hadir pula Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, dan Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa.

Koordinator Sekehe Gong, I Wayan Ledra, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran dan pencapaian maksimal dalam pementasan. Ia menyebut persiapan telah dilakukan sejak awal tahun, dengan latihan intensif dan pendampingan berkelanjutan.

Baca Juga  Gubernur Koster Jawab Pandangan Fraksi: Tegaskan Komitmen Tata Kelola APBD, Energi Bersih, dan Infrastruktur Berbasis Budaya

Tiga garapan utama yang dibawakan memiliki makna filosofis dan kekuatan artistik tersendiri:

  1. Tabuh Telu Pepanggulan Semara Muni – Menggambarkan kebahagiaan sejati yang melampaui segala rasa. Tabuh ini memadukan elemen tradisi dan sentuhan kekinian, menciptakan harmonisasi ritme dan pola yang mudah dipahami namun tetap sarat makna.
  2. Tari Wiranjaya – Tari kekebyaran klasik yang mengekspresikan keperkasaan dan keberanian para ksatria Pandawa, khususnya Nakula dan Sahadewa. Karya ini diciptakan pada tahun 1958 oleh Ketut Merdana dan Putu Sumiasa dari Buleleng.
  3. Sandya Gita Suwak Warak – Garapan pamungkas ini mengisahkan kemakmuran yang lahir dari sistem irigasi tradisional di kawasan Badak Sari. Karya ini menggambarkan makna spiritual dan ekologis dalam konteks Dharma dan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Hadiri Upacara Hari Bhayangkara ke-79, Tegaskan Sinergi untuk Denpasar Aman dan Nyaman

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi para seniman wanita Denpasar yang tampil luar biasa malam itu. Ia menilai bahwa penabuh perempuan telah menunjukkan kemampuan yang sejajar dengan penabuh laki-laki dalam memainkan gamelan Gong Kebyar.

“Tadi kita saksikan, penampilannya sudah maksimal dan luar biasa. Garapan sangat apik, baik dari segi konsep, pengolahan tabuh, hingga penggunaan properti yang mendalam. Ini bukti bahwa seniman wanita Kota Denpasar sangat luar biasa,” ujar Jaya Negara.

Ia juga menekankan bahwa PKB bukan hanya ajang hiburan, namun ruang ekspresi dan pembuktian kapasitas seniman lokal. Menurutnya, kreativitas yang ditampilkan mencerminkan kekayaan budaya sekaligus inovasi dari para seniman muda Kota Denpasar.

“Semoga ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus melestarikan seni dan budaya Bali dengan semangat dan dedikasi,” tutupnya.

Editor : Ken

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here