Momen Bupati Sanjaya  Saat Menghadiri Peed Aya PKB XLVII 2025, Tabanan Tampilkan Kekayaan Tradisi dan Subak

0
153
Foto: Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., bersama Istri Ny. Rai Wahyuni Sanjaya, didampingi Ny. Budiasih Dirga dan jajaran, hadir langsung dalam acara Pelepasan Peed Aya (Pawai) PKB XLVII 2025 yang berlangsung di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala Renon, Denpasar, Sabtu (21/6).

DENPASAR, KEN-KEN – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., didampingi istri Ny. Rai Wahyuni Sanjaya dan jajaran, menghadiri pelepasan Peed Aya (pawai) dalam rangka Pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025, yang berlangsung di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Niti Mandala Renon, Denpasar, Sabtu (21/6) lalu.

 Kehadiran ini menjadi wujud nyata dukungan Pemerintah Kabupaten Tabanan terhadap pelestarian seni dan budaya Bali.

Acara pembukaan PKB dibuka secara resmi oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, dan turut dihadiri Wamenparekraf Ni Luh Enik Ermawati, Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur I Nyoman Giri Prasta, serta jajaran Forkopimda, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi Bali, para bupati/wali kota se-Bali, dan perwakilan negara sahabat.

Tabanan Tampilkan Potensi Budaya Unggulan

Mengusung tema “Jagat Kerthi Lokahita Samudaya” yang bermakna Harmoni Semesta Raya, pawai Peed Aya tahun ini menitikberatkan pada nilai Tri Hita Karana: keharmonisan antara Parahyangan (Tuhan), Pawongan (sesama manusia), dan Palemahan (alam lingkungan). Ribuan penonton memadati jalur pawai yang menampilkan potensi budaya dari seluruh kabupaten/kota di Bali.

Duta Seni Kabupaten Tabanan tampil memukau dengan pembuka busana payas lelunakan khas Tabanan, dilanjutkan dengan payas agung, serta Tari Jayaning Singasana AUM yang menggambarkan semangat Tabanan Era Baru: Aman, Unggul, dan Madani.

Penampilan berlanjut dengan tari bebarisan yang terinspirasi dari Tari Baris Memedi, warisan budaya dari Banjar Adat Puluk-puluk, Desa Tengkudak, Kecamatan Penebel. Tarian ini mencerminkan nilai spiritual dalam upacara Pitra Yadnya.

Tidak kalah menarik, garapan tematik juga menyoroti tradisi unik dari Desa Wongaya Gede yang menampilkan ritual pertanian subak sebagai simbol kearifan lokal. Penampilan ditutup dengan tabuhan okokan, alat musik tradisional khas Tabanan yang memperkuat nuansa spiritual dan budaya agraris.

Baca Juga  Dilepas Menteri Fadli Zon, Peed Aya Tanda Dimulainya PKB ke-47 Tahun 2025
Bupati: Tabanan Jaga Budaya Sambil Melangkah ke Masa Depan

Bupati Sanjaya mengaku bangga atas penampilan para seniman Tabanan. Menurutnya, partisipasi Tabanan dalam PKB tahun ini mencerminkan semangat menjaga akar budaya sekaligus bersiap menghadapi masa depan.

“Ini bentuk penghormatan kami terhadap leluhur dan warisan budaya yang membentuk jati diri masyarakat Tabanan,” ujar Bupati Sanjaya.

Sementara itu, Ny. Rai Wahyuni Sanjaya turut memberikan apresiasi terhadap kreativitas dan dedikasi seniman muda.

“Saya sangat bangga melihat generasi muda Tabanan mampu mengemas tradisi menjadi sajian yang penuh makna dan estetika. Mereka adalah pewaris budaya yang tangguh dan kreatif,” ungkapnya.

PKB Berlangsung Sebulan Penuh

PKB XLVII 2025 akan berlangsung hingga 19 Juli 2025, menghadirkan 592 sajian seni dari 9 kabupaten/kota se-Bali, dengan melibatkan lebih dari 20.000 seniman. Kegiatan meliputi:

  • Peed Aya (pawai)
  • Reksadana (pagelaran)
  • Utsawa (parade)
  • Wimbakara (lomba)
  • Widya Tula (sarasehan)
  • Kriyaloka (lokakarya)
  • Kandarupa (pameran)
  • Adi Sewaka Nugraha (penghargaan pengabdi seni)
  • Bali World Culture Celebration (BWCC)
  • Jantra Tradisi Bali

PKB menjadi ruang ekspresi budaya sekaligus cermin kekuatan jati diri masyarakat Bali dalam menjaga seni, adat, dan kearifan lokal secara berkelanjutan.

Editor: Ken

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here