DENPASAR, KEN-KEN – Gubernur Bali Wayan Koster mengumpulkan para pelaku usaha di Bali untuk mempercepat pelaksanaan Gerakan Bali Bersih Sampah sebagaimana diatur dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Bali No. 9 Tahun 2025. Pertemuan berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Jumat (30/5), dihadiri pelaku usaha hotel, restoran, pasar modern, hingga pengelola destinasi wisata.
Gubernur Koster menegaskan pentingnya pengelolaan sampah berbasis sumber, pengurangan plastik sekali pakai, dan pemanfaatan sampah organik yang wajib segera diterapkan. “Mulai hari ini, seluruh pelaku usaha wajib menjalankan SE tersebut. Tidak boleh ada lagi penggunaan air minum kemasan plastik di bawah satu liter,” tegasnya.

Menurutnya, pariwisata Bali tidak bisa lepas dari kelestarian alam dan budaya. Oleh karena itu, keberhasilan sektor ini sangat bergantung pada kebersihan lingkungan. “Jika Bali kotor dan budaya diabaikan, wisatawan tidak akan datang,” ujarnya.
Koster menyebut bahwa program ini akan diawasi langsung oleh tim khusus yang dibentuk di bawah komando Gubernur. Ia meminta seluruh pelaku usaha untuk berkomitmen menjalankan gerakan ini secara total dan gotong royong, baik secara sekala maupun niskala.
“Ini tugas bersama. Jalankan gerakan Bali bebas sampah dengan dana perusahaan masing-masing. Jangan tunggu lama. Kita tidak punya pilihan,” tandasnya.
Gubernur juga menyampaikan bahwa Gerakan Bali Bersih Sampah telah mendapat apresiasi dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan Bali kembali dianggap sebagai pionir dalam isu lingkungan nasional.
Lebih lanjut, Koster menegaskan bahwa penggunaan energi bersih dan pariwisata berbasis budaya akan menjadi fokus pembangunan Bali ke depan. Ia menekankan pentingnya pelestarian budaya melalui penggunaan aksara Bali, busana adat untuk pekerja, pelayanan ramah khas Bali, dan penyajian seni tradisional yang berkualitas.
[Ken]
