
DENPASAR, KEN-KEN – Tim Gabungan yang dikoordinir oleh BPBD Provinsi Bali melaksanakan perompesan pohon di sepanjang jalan Ida Bagus Mantra dari jalur Banjarangkan ke Goa Lawah, mulai tanggal 9 Desember 2024.
Tim gabung terdiri atas Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) III Bali, BPBD dan DKLH Provinsi Bali, OPD Pemkab Klungkung (BPBD, Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, & Dinas LH), bersama unsur BUMN (PLN, Telkom, Asosiasi Jaringan Telekomunikasi), serta pelaksanaan di lapangan dibantu oleh personil Polri dan TNI. Demikian disampaikan oleh Kalaksa BPBD Provinsi Bali I Made Rentin dalam rilis yang diterima redaksi.
Pada hari pertama, Senin (9/12) diawali dengan pendataan dan assesment pohon-pohon yang besar, usia tua, dan rapuh yang terindikasi atau berpotensi roboh atau menghalangi (mengganggu) pengguna jalan, termasuk pohon-pohon yang mengganggu instalasi dan jaringan kabel.
Setelah data lengkap, di hari kedua (Selasa 10/12) sampai nanti hari Jumat akan dilakukan perompesan (pemangkasan). Langkah pemangkasan (potong) ini pun dilakukan berbeda-beda (selektif) tergantung jenis pohon, letak (posisi), dan tingkat kerawanannya. Ada yang dipotong hanya beberapa cabang/dahan saja, tapi disisi lain ada dipotong sampai tuntas dengan pertimbangan pohon sudah usia tua, cenderung membahayakan karena jenis pohon yang tidak kuat (rapuh).
Material hasil perompesan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari misalnya untuk kayu bakar dan lain-lain. Langkah perompesan ini rutin dan secara berkala dilakukan oleh Tim Gabungan yang dikoordinir oleh BPBD, mengingat rilis BMKG menyebutkan dalam beberapa bulan ini akan terjadi cuaca ekstrem yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi.
Langkah-langkah kesiapsiagaan yang mesti dilakukan disamping perompesan pohon, juga memperhatikan saluran air/selokan atau drainase agar terbebas dari sampah atau material lainnya yang bisa memicu terjadinya luapan air dan banjir.
Kepala BPBD Provinsi Bali, Made Rentin menghimbau masyarakat untuk extra hati-hati jika beraktivitas di luar rumah (ruang terbuka) saat hujan terjadi.
“Banyak potensi bencana yang patut diwaspadai yaitu pohon tumbang, sambaran petir, banjir, longsor dan lain-lain,” ungkap Rentin.
Masyarakat diminta untuk selalu ikuti dan update informasi perkiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG, untuk lebih waspada jika harus beraktivitas di luar rumah.
“Mari kenali potensi ancaman bencana di sekitar kita dimulai dari rumah tempat tinggal masing-masing, lalu siapakan strategi penyelamatan diri termasuk mengenali jalur-jalur evakuasi”, ujar Made Rentin.
Terlebih bagi wisatawan diimbau untuk lebih berhati-hati karena cuaca mengalami perubahan secara tiba-tiba, selalu ikuti arahan keamanan & keselamat dari pihak pengelola obyek wisata. Dan kepada pengelola obyek wisata (terutama wisata alam) agar secara rutin memberi informasi dan arahan keselamat kepada pengunjung, selalu menyiagakan tim respons cepat, dan secara berkala melakukan perompesan pohon-pohon yang berpotensi menimbulkan bahaya.
“Mari kita semua selalu siap untuk selamat sebagaimana tagline Penanggulangan Bencana, dengan bersama-sama kita jaga alam maka alam jaga kita,” pungkasnya.
[Ken]