
DENPASAR, KEN-KEN — Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menghadiri Paruman Madya Majelis Desa Adat (MDA) Bali Tingkat Kota Denpasar yang digelar di Gedung Santi Graha, Minggu (14/12). Dalam kesempatan tersebut, Jaya Negara mengajak seluruh desa adat untuk bersinergi dengan pemerintah dalam penanganan sampah melalui pembangunan Teba modern di lingkungan masing-masing.
Menurutnya, Teba modern tidak hanya berfungsi mengolah sampah organik menjadi kompos alami, tetapi juga dapat menjadi sumur resapan air hujan untuk mencegah banjir sekaligus mengisi cadangan air tanah. Ia menegaskan, jika setiap desa adat memiliki 10 Teba modern, maka akan tersedia sekitar 350 unit yang mampu mengurangi volume sampah secara signifikan.
“Terkait dengan program pengelolaan sampah ini, kami mohon sinergi desa adat untuk ikut menyediakan Teba modern, misalnya di lingkungan Pura Desa atau Pura Kahyangan. Jika gerakan ini dilakukan secara masif, maka penanganan sampah akan lebih optimal,” ujar Jaya Negara.
Paruman Madya MDA Bali Kota Denpasar tahun ini membahas sejumlah program kerja dan pedoman tata kelola lembaga adat. Hadir dalam kegiatan tersebut Penyarikan Agung MDA Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Asmara Putra, Bendesa Madya MDA Kota Denpasar Anak Agung Ketut Sudiana, serta jajaran pengurus dan tamu undangan lainnya.
Jaya Negara juga menyampaikan apresiasi atas sinergi MDA Kota Denpasar dengan pemerintah daerah. Ia berharap pertemuan ini dapat menjadi panduan dalam meningkatkan swagina dan swakarya masyarakat adat.
Sementara itu, Penyarikan Agung MDA Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Asmara Putra, menegaskan komitmen MDA Bali untuk mendukung kebijakan pemerintah daerah, termasuk dalam penanganan sampah.
“Kami terus berupaya untuk bersinergi dengan pemerintah daerah demi menjaga Bali agar tetap ajeg dan lestari,” ungkapnya.
Editor: Ken

