
DENPASAR, KEN-KEN – Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menghadiri pengukuhan dua Guru Besar anyar di lingkungan Institut Seni Indonesia (ISI) Bali. Acara berlangsung khidmat di Gedung Citta Kelangen ISI Bali, dipimpin Ketua Senat ISI Bali, Prof. Dr. Drs. I Ketut Muka Pendet, M.Si.
Dua akademisi yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. I Gede Yudarta, S.SKar., M.Si sebagai Guru Besar Bidang Pengkajian Seni, dan Prof. Dr. Ni Made Arshiniwati, SST., M.Si sebagai Guru Besar Bidang Pengkajian Seni dan Budaya.
Dalam sambutannya, Wawali Arya Wibawa menyampaikan apresiasi atas kontribusi kedua akademisi dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali. “Atas nama pribadi dan jajaran Pemerintah Kota Denpasar, saya mengucapkan selamat atas pengukuhan guru besar anyar ISI Bali. Gelar ini bukan sekadar capaian personal, melainkan tanggung jawab intelektual dan dedikasi moral untuk terus berkarya,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemkot Denpasar berkomitmen bersinergi dengan ISI Bali dalam mewujudkan Denpasar sebagai kota budaya, kreatif, dan berdaya saing global.
Pengukuhan kali ini mengusung tema “Karma Citta Waskita” yang bermakna kejernihan dan kecerdasan budi sebagai dasar kreativitas serta pandangan visioner dalam menghadapi perubahan zaman. Tema ini dinilai relevan dengan tantangan dunia seni dan pendidikan di era digital dan global.
Rektor ISI Bali, Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn., menegaskan bahwa transformasi ISI Denpasar menjadi ISI Bali telah membawa berkah besar, termasuk akreditasi unggul yang memperkuat daya saing global. “Kedua guru besar anyar ini telah lebih dari 30 tahun mengabdikan diri melalui penelitian dan pengkajian seni yang mendalam,” ujarnya.
Selain pengukuhan, acara juga diisi dengan orasi ilmiah. Prof. Dr. I Gede Yudarta menyampaikan orasi berjudul “Modal Budaya dan Kooptasi Akademik dalam Kontestasi Musik Nyongkolan di Lombok: Perspektif Pengkajian Seni”. Sementara Prof. Dr. Ni Made Arshiniwati membawakan orasi “Tari Kirana Rasmi: Ekspresi Budaya dalam Seni”.
Editor: Ken
