Walikota Jaya Negara Hadiri Puncak Karya Atma Wedana Desa Adat Denpasar, Apresiasi Semangat Gotong Royong

0
156
Foto: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menghadiri Puncak Karya Atma Wedana Desa Adat Denpasar yang digelar di Genah Nyekah Desa Adat Denpasar, Sabtu (1/11).

DENPASAR, KEN-KEN — Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menghadiri Puncak Karya Atma Wedana yang diselenggarakan oleh Desa Adat Denpasar di Genah Nyekah, Sabtu (1/11). Upacara ini merupakan wujud nyata semangat gotong royong dan pelayanan sosial keagamaan kepada krama, baik dari dalam maupun luar wilayah Desa Adat Denpasar.

Turut hadir dalam acara tersebut Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar AA Putu Gede Wibawa, Anggota DPRD I Ketut Suteja Kumara, Panglingsir Puri, Camat Denpasar Barat I Wayan Yusswara, Bendesa Adat se-Kota Denpasar, serta para undangan lainnya.

Rangkaian puncak karya diawali dengan prosesi Ngadegang Ida Bhatara Sangge, Mlaspas Puspa, dan Mapurwa Daksina. Pada sore harinya dilanjutkan dengan Utpeti Stiti Puja, Mamutri, Adi Parwa, dan Ngeliwet.

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Hadiri Bakti Sosial “Beauty of Caring” di Panti Tuna Netra Guna Dria Raba

Bendesa Adat Denpasar, AA Ngurah Alit Wirakesuma, menjelaskan bahwa Karya Atma Wedana ini diikuti oleh 123 pengiring dan bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dalam pelaksanaan upacara adat dan keagamaan.

“Kami sangat berkomitmen dalam meringankan beban masyarakat dalam pelaksanaan yadnya, dan semoga upacara ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan,” ujar Alit Wirakesuma.

Rangkaian upacara telah dimulai sejak 12 Oktober dengan matur piuning dan nuasen karya, dilanjutkan dengan Nganam Don Bingin (26 Oktober), Ngajum Puspa (30 Oktober), Pralina Puja dan Nganyut ke Segara (2 November), serta Nyegara Gunung yang akan digelar pada 4 November.

Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengapresiasi semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh Desa Adat Denpasar. Menurutnya, pelaksanaan yadnya secara kolektif ini mencerminkan nilai luhur Vasudhaiva Kutumbakam—bahwa semua manusia adalah saudara.

“Berbagai kegiatan mulai dari metatah, mapetik, hingga atma wedana adalah wujud nyata dharma agama yang sejalan dengan semangat kebersamaan,” ujar Jaya Negara.

Upacara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa adat lainnya untuk terus menjaga tradisi dan memperkuat solidaritas sosial dalam pelaksanaan kegiatan keagamaan.

Editor: Ken

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here