Walikota Jaya Negara Pimpin Rakor Pasca Banjir Optimalisasi Early Warning System, Normalisasi Sungai, hingga Penertiban Tata Ruang

0
168
Foto: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat memimpin Rapat Kordinasi (Rakor) Pasca Banjir di Graha Sewaka Dharma, Kota Denpasar, Selasa (23/9).

DENPASAR, KEN-KEN – Pemerintah Kota Denpasar terus memperkuat langkah strategis pasca bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah. Sejumlah upaya disiapkan untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang, mulai dari optimalisasi sistem peringatan dini (early warning system), normalisasi sungai, hingga penertiban tata ruang.

Hal tersebut ditegaskan Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pasca Banjir di Graha Sewaka Dharma, Selasa (23/9).

Rakor dihadiri Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III, Wayan Musteana, jajaran Forkopimda, Forum Bendesa, Forum Perbekel/Lurah, Forum Pekaseh, pimpinan OPD, serta stakeholder terkait.

Dalam arahannya, Jaya Negara menekankan bahwa banjir yang menerjang bantaran Tukad Badung harus menjadi pelajaran berharga. Menurutnya, Pemkot Denpasar perlu bekerja cepat dan lintas sektor dalam mengantisipasi potensi bencana.

Baca Juga  Revitalisasi Warisan Budaya Tak Benda di Desa Heritage Gelgel

“Rakor ini menjadi wadah untuk mengevaluasi langkah yang sudah berjalan sekaligus menampung masukan dari para ahli, stakeholder, dan masyarakat. Tujuannya agar penanganan lebih tepat sasaran dan langkah antisipasi bisa segera dioptimalkan,” jelasnya.

Selain itu, Jaya Negara meminta percepatan verifikasi data terdampak, mencakup rumah tinggal, usaha, pura, lahan pertanian, peternakan, serta fasilitas umum.

Lebih lanjut, Jaya Negara menyebutkan empat fokus utama yang segera dilaksanakan Pemkot Denpasar: 1) Normalisasi sungai, khususnya Tukad Badung, Tukad Mati, dan aliran sungai lain di wilayah Denpasar; 2) Penertiban tata ruang, terutama bangunan di bantaran sungai, melalui tim khusus yang melibatkan Forkopimda; 3) Pengendalian tata ruang terpadu, dengan melibatkan pekaseh, perbekel, dan lurah untuk memastikan kepatuhan di lapangan; 4) Penghijauan dan pemanfaatan lahan bantaran sungai, termasuk rencana penyewaan lahan pribadi untuk dijadikan taman serta memperkuat daerah resapan air.

Baca Juga  Safari Kesehatan Pascabanjir, TP PKK dan GOW Denpasar Tinjau Warga di Denpasar Timur dan Barat

“Selain itu, optimalisasi sistem peringatan dini bersama BMKG akan terus ditingkatkan, agar informasi cepat sampai ke masyarakat,” ujar Jaya Negara.

Ia menegaskan, disiplin masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan. “Kami mohon partisipasi warga untuk menjaga kebersihan sungai dan tidak membuang sampah sembarangan. Pencegahan bencana adalah tanggung jawab bersama,” tandasnya.

Editor: Ken

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here