
DENPASAR, KEN-KEN – Pengukuhan Bendesa Adat Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, I Made Sudama, S.Sn., masa ayahan 2025–2030 secara resmi oleh Bendesa Madya MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana, disaksikan langsung Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, di Jaba Pura Desa lan Puseh Desa Adat Sesetan, pada Tilem Sasih Katiga, Senin (22/9). Prosesi berlangsung khidmat setelah melalui rangkaian tahapan Nagdegang Bendesa Adat sesuai ketentuan Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat.
Hadir dalam acara tersebut Anggota DPRD Provinsi Bali, Ni Wayan Sari Galung, Anggota DPRD Kota Denpasar, Putu Melati Purbaningrat Yo dan Luh Putu Mamas Lestari, Penyarikan Agung MDA Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Rai Asmara Putra, serta jajaran undangan lainnya.
Usai pengukuhan, Wawali Arya Wibawa menyampaikan selamat kepada I Made Sudama dan seluruh prajuru Desa Adat Sesetan. Ia berharap kepemimpinan baru mampu melanjutkan sinergi adat dan dinas dalam memperkuat tradisi, budaya, serta visi Denpasar sebagai kota kreatif berbasis budaya.
“Tentu kami ucapkan selamat kepada Bendesa Adat Sesetan, I Made Sudama. Semoga dapat mengemban amanah krama adat Sesetan dengan baik. Program-program di bidang adat harus terus diperkuat, dan yang utama adalah sinergi adat dan dinas guna mendukung terwujudnya Denpasar Maju,” ujar Arya Wibawa.
Ketua MDA Kota Denpasar, AA Ketut Sudiana, menekankan bahwa derasnya arus globalisasi menjadi tantangan bagi Desa Adat. Karena itu, penguatan jati diri masyarakat Bali sangat penting untuk mendukung pembangunan berwawasan budaya. “Desa adat memiliki peran strategis dalam menyelesaikan persoalan lokal hingga global, termasuk dalam isu-isu sosial seperti penurunan stunting. Dengan pengukuhan ini, kami berharap Desa Adat Sesetan mampu mengambil peran strategis ke depan,” tegasnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Sesetan, I Made Sudama, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan krama desa. Ia menegaskan akan mengabdi maksimal dengan berlandaskan Tri Hita Karana, menjaga keharmonisan prahyangan, pawongan, dan palemahan.
“Jabatan ini adalah amanah. Kami akan terus bersinergi dengan tokoh adat, pemerintah, serta seluruh masyarakat untuk mewujudkan keselarasan dan kedamaian,” ujarnya.
Editor: Ken