
DENPASAR, KEN-KEN – Warga adat di Desa Adat Denpasar kembali menunjukkan semangat kebersamaan dengan melaksanakan aksi kebersihan serentak pascabanjir di sepanjang aliran Tukad Badung, Minggu (21/9). Kegiatan dipimpin langsung Bendesa Adat Denpasar, Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma.
Sejak pukul 07.00 WITA, warga berbondong-bondong hadir dengan pakaian adat sederhana, membawa cangkul, sabit, sapu, dan kantong sampah. Mereka menyusuri bantaran sungai, bergotong royong membersihkan puing, plastik, dan lumpur yang menumpuk akibat banjir.
“Kami mendukung gerakan kebersihan pascabanjir yang digagas Pemkot Denpasar. Selain itu, kegiatan ini juga bertepatan dengan World Clean Up Day pada 20 September. Harapannya, aksi ini tidak hanya menjadi respon terhadap bencana, tetapi juga budaya kolektif menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Anak Agung Ngurah Alit Wirakesuma.
Ia menegaskan, kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian sosial dan penguatan nilai gotong royong. “Bencana banjir mengingatkan kita pentingnya kebersamaan. Dengan gotong royong, kita bisa memulihkan lingkungan sekaligus menumbuhkan kesadaran menjaga alam demi generasi mendatang,” imbuhnya.
Aksi kebersihan mendapat dukungan penuh dari Pemkot Denpasar melalui pengangkutan sampah dan bantuan tim Damkar yang menyemprot lumpur di kawasan Jalan Tukad Barisan. Tak hanya di satu titik, sebanyak 60 banjar adat yang tergabung dalam Desa Adat Denpasar bergerak serentak di wilayah masing-masing, termasuk di dua kelurahan dan lima desa dinas.
Beberapa lokasi pembersihan di sepanjang Tukad Badung meliputi Jembatan Jalan Bukit Barisan (Kelurahan Pemecutan), belakang RSUD Wangaya (Desa Pemecutan Kaja), Jembatan Batan Nyuh dan belakang SPBU Batan Nyuh (Desa Pemecutan Kelod), sungai barat Masjid Suci (Kelurahan Dauh Puri), Jembatan Jalan Pulau Biak (Desa Dauh Puri Kauh), hingga Jembatan Tukad Badung di belakang BCA (Desa Dauh Puri Kangin).
“Banjar-banjar yang tidak berada langsung di bantaran Tukad Badung tetap diarahkan melakukan gotong royong di lingkungan masing-masing,” jelas Wirakesuma.
Sebagai tindak lanjut, Prajuru Desa Adat Denpasar juga akan menyalurkan bantuan sembako kepada krama terdampak banjir serta memberikan santunan bagi keluarga krama yang kehilangan anggota akibat bencana.
Editor: Ken