Status Tanggap Darurat Beralih ke Transisi Darurat Pemulihan, Jaya Negara: Fokus Sampah Banjir, Kesehatan, dan Pemenuhan Kebutuhan Warga

0
140
Foto: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa saat menyampaikan penurunan status Tanggap Darurat Bencana menjadi Satatus Transisi Darurat ke Pemulihan selama tiga bulan di Posko Induk Penanganan Bencana, Kantor Walikota Denpasar pada Selasa (16/9) sore.

DENPASAR, KEN-KEN – Pemerintah Kota Denpasar resmi menurunkan status Tanggap Darurat Bencana menjadi Transisi Darurat ke Pemulihan selama tiga bulan, terhitung mulai 17 September hingga 17 Desember 2025. Keputusan ini diumumkan langsung Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, didampingi Wakil Wali Kota I Kadek Agus Arya Wibawa di Posko Induk Penanganan Bencana, Kantor Wali Kota Denpasar, Selasa (16/9) sore.

Peralihan status tersebut, kata Jaya Negara, merupakan hasil koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Bali, BMKG, serta BPBD Kota Denpasar. Fokus penanganan kini diarahkan pada pembersihan sampah sisa banjir, pelayanan kesehatan intensif, serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak.

“Berdasarkan kajian cepat dan pertimbangan Gubernur Bali, BMKG, dan BPBD, status tanggap darurat kami alihkan ke transisi pemulihan. Meski begitu, pelayanan kepada warga terdampak tetap menjadi prioritas hingga kondisi benar-benar pulih,” tegas Jaya Negara.

Ia menambahkan, meski status beralih, dampak banjir masih terasa di berbagai aspek, mulai dari kemanusiaan dan sosial, lingkungan, infrastruktur, hingga kesehatan. Karena itu, Pemkot tetap mengaktifkan sistem komando darurat untuk memastikan pemenuhan kebutuhan dasar korban, perlindungan kelompok rentan, hingga pemulihan sosial ekonomi masyarakat.

Baca Juga  Pulihkan Ekonomi Pascabanjir, Pemkot Denpasar Gelontorkan Bantuan untuk UMKM

Dalam masa transisi ini, beberapa langkah strategis disiapkan. Di bidang pendidikan, sekolah terdampak banjir sudah bisa kembali digunakan, dan siswa akan menerima bantuan berupa pakaian, buku, tas, serta sepatu. Pada sektor kesehatan, layanan medis digencarkan dengan menyasar ibu hamil, balita, lansia, dan kelompok rentan. Sementara di bidang ekonomi, Pemkot menyalurkan bantuan bagi pelaku usaha dan UMKM terdampak, dengan verifikasi berbasis KTP Denpasar. Khusus untuk 638 pedagang Pasar Badung dan Kumbasari, bantuan senilai Rp4,6 miliar akan digelontorkan Pemprov Bali.

“Kami berterima kasih atas dukungan TNI, Polri, relawan, dan seluruh masyarakat yang bahu-membahu dalam pemulihan ini. Dengan semangat ‘Bangkit Bersama, Pulih Bersama’, saya yakin Denpasar akan segera pulih,” pungkas Jaya Negara.

Editor: Ken

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here