
DENPASAR, KEN-KEN – Tim bulu tangkis Kota Denpasar menorehkan sejarah manis pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XVI 2025. Untuk pertama kalinya, Denpasar berhasil mengawinkan medali emas di nomor beregu putra dan putri setelah tampil gemilang di GOR Wijaya Badminton Hall, Denpasar, Jumat (12/9/2025).
Di final beregu putra, Denpasar mengalahkan Klungkung dengan skor 3-1. Tunggal pertama I Made Sutha Adi Wiguna menang mudah atas Mochammad Rasya Orzy (21-9, 21-8). Kemenangan kedua dipersembahkan Rafif Alamsyah Dwi Putra yang menundukkan Jevan Mathew Gumulya (21-15, 21-14). Klungkung sempat memperkecil kedudukan lewat I Putu Satya Wiweka Adnyana yang menaklukkan I Komang Gede Aditya Wiguna (19-21, 21-17, 21-19). Namun, ganda Denpasar Sutha/Rafif memastikan emas dengan kemenangan 21-15, 21-14 atas pasangan Klungkung, I Gusti Kadek Ngurah Sastra/Mochammad Rasya Orzy.
Sementara itu, di nomor beregu putri yang menggunakan sistem setengah kompetisi, Denpasar tampil sempurna tanpa terkalahkan. Pada laga penentu, mereka menang 2-0 atas Buleleng. Dengan hasil ini, Denpasar meraih emas, Klungkung mendapat perak, sedangkan Badung harus puas dengan perunggu.
Ketua Umum PBSI Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara, mengaku bangga dengan pencapaian historis tersebut.
“Sepanjang keikutsertaan di Porprov Bali, baru kali ini PBSI Denpasar berhasil mengawinkan emas beregu putra dan putri. Ini luar biasa,” ujarnya usai pertandingan.
Menurut Suteja, prestasi ini lahir berkat kerja keras atlet, pelatih, ofisial, serta dukungan penuh orang tua atlet.
“Kekompakan dan harmonisasi semua pihak membuat hasil ini bisa terwujud,” tambahnya.
PBSI Denpasar kini membidik juara umum bulu tangkis Porprov Bali XVI. Pada edisi 2022, mereka meraih 4 emas.
“Tahun ini target kami lima emas, bahkan kalau bisa sapu bersih tujuh emas,” tegas Suteja yang juga Ketua Fraksi DPRD dari PDI Perjuangan Kota Denpasar.
Prestasi ini semakin mengukuhkan dominasi bulu tangkis Denpasar di ajang Porprov, sekaligus menjadi motivasi bagi atlet muda untuk terus berprestasi di level regional maupun nasional. (Wins)
Editor: Ken