DENPASAR, KEN-KEN – Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, turut hadir dalam Gelar Agung Pecalang se-Bali yang diselenggarakan di Lapangan Niti Mandala, Denpasar, Senin (1/9) pagi. Kegiatan berskala besar ini juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bali.
Dalam sambutannya, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, menegaskan bahwa pertemuan ribuan pecalang ini merupakan wujud nyata dukungan desa adat terhadap aparat keamanan dalam menjaga kondusivitas Pulau Dewata. Hal ini, kata dia, terutama penting untuk mencegah potensi terjadinya aksi demonstrasi yang berujung anarkis.
“Seluruh pecalang di Bali siap mendukung aparat keamanan dalam menjaga ketenteraman, kedamaian, keamanan, dan kerukunan adat Bali. Kami menolak aksi-aksi anarkis karena Bali hidup dari pariwisata, sehingga keamanan adalah kunci utama,” ujarnya tegas.
Ida Penglingsir juga menekankan bahwa pecalang bekerja dengan pendekatan persuasif, bukan dengan kekerasan.
“Pecalang tidak dibekali senjata. Mereka dihormati karena tutur kata dan ketegasannya. Keris yang dikenakan hanyalah simbolis, bahkan bisa berupa keris puntul atau kayu. Oleh karena itu, kami berharap tidak ada pihak yang menyakiti pecalang saat mereka bertugas,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menyampaikan apresiasi sekaligus dukungan penuh terhadap peran pecalang. Ia menekankan bahwa kolaborasi antara pecalang, aparat keamanan, dan pemerintah daerah menjadi fondasi penting dalam menjaga keamanan Bali.
“Pemerintah Kota Denpasar siap berkolaborasi dengan pecalang dan aparat keamanan. Kami tidak melarang masyarakat menyampaikan aspirasi, tetapi semua harus dilakukan secara damai, dengan tetap menjaga keamanan dan ketertiban bersama,” ungkap Arya Wibawa.
Melalui Gelar Agung Pecalang ini, diharapkan sinergi antara desa adat, pecalang, aparat keamanan, dan pemerintah semakin kuat dalam menjaga keharmonisan serta stabilitas Bali. Hal ini menjadi sangat penting, mengingat keamanan dan ketertiban adalah penopang utama keberlangsungan sektor pariwisata di Pulau Dewata.
Editor: Ken