Walikota Jaya Negara Hadiri Karya di Pura Dalem Penataran Kahyangan Prajapati Suwung

0
68
Foto: Walikota Jaya Negara, dan Wakil Walikota Arya Wibawa menghadiri karya pujawali di pura Penataran Kahyangan Prajapati Suwung, (27/8).

Wujudkan Bhakti dan Harmoni Masyarakat

DENPASAR, KEN-KEN – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa, menghadiri Karya Memungkah, Ngenteg Linggih, Mapadudusan Agung, Manawa Ratna, dan Tawur Walik Sumpah di Pura Dalem Penataran Kahyangan Prajapati Ratu Begawan Penyarikan, Suwung, Rabu (27/8).

Dalam kesempatan itu, Walikota Jaya Negara menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya karya yadnya ini sebagai wujud nyata bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa sesuai ajaran Tri Hita Karana. Ia berharap rangkaian upacara berjalan lancar serta memberi kerahayuan bagi umat dan kesejahteraan masyarakat.

“Jangan dilihat besar kecilnya bantuan, namun ketulusan hati yang mendasari yadnya ini. Semoga masyarakat senantiasa dianugerahi kemakmuran dan kerahayuan,” ujar Jaya Negara.

Baca Juga  Pemlaspasan dan Mecaru Banjar Tengah Serangan, Wawali Arya Wibawa Turut Mendem Pedagingan

Ketua Panitia Karya, Anak Agung Ketut Mayun Mahardika, menjelaskan bahwa upacara ini digelar usai renovasi pura rampung. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan Pemerintah Kota Denpasar serta seluruh pihak yang memberikan punia demi kelancaran karya.

Rangkaian upacara telah dimulai sejak 29 Juni 2025 dengan matur piuning. Dilanjutkan dengan nyukat genah (2 Juli), nanceb pangpang (8 Juli), melaspas agung dan pecaruan (13 Agustus), hingga nuwur tirta pengisahan (26 Agustus). Puncak yadnya digelar pada Tilem Sasih Karo, Rabu (27/8), ditandai dengan munggah pejati, ngingsah, gadegan Bhatari Sri, melaspas Bagia Pulo Kerti, dan nyengker setra.

Karya ini akan berlanjut dengan melasti (30 Agustus), puncak karya (7 September), mekebat daun (10 September), nyenuk dan nyinep (12 September), nyegara gunung (16 September), solas dina karya (18 September), dan ditutup dengan tutug abulan pitung dina (30 Oktober 2025).

Wawali Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, menegaskan bahwa karya yadnya ini merupakan wujud sinergi antara pemerintah, puri/jero, dan masyarakat. Hal tersebut selaras dengan spirit Vasudhaiva Kutumbakam bahwa semua manusia adalah bersaudara.

“Dengan yadnya ini, kita harapkan tercipta hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, serta manusia dengan alam. Keharmonisan inilah yang menjadi fondasi kehidupan masyarakat Kota Denpasar,” kata Arya Wibawa.

Editor: Ken

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here