
DENPASAR, KEN-KEN – Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, membuka secara resmi Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Bali Internasional (UNBI) 2025, Kamis (21/8). Acara ditandai dengan penyematan tanda peserta secara simbolis, didampingi Rektor UNBI, Prof. Dr. dr. I Made Bakta.
Dalam kesempatan itu, Arya Wibawa juga tampil sebagai keynote speaker dengan memaparkan strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber di Kota Denpasar. Ia menegaskan, persoalan sampah masih menjadi tantangan utama, sehingga generasi muda perlu ikut berperan melalui pemilahan sampah dari rumah, lingkungan, hingga institusi pendidikan.
“UNBI sebagai kampus berstandar internasional harus ikut menjaga citra Bali tetap bersih dan indah di mata dunia. Karena itu, mahasiswa diharapkan aktif mendukung pengelolaan sampah,” ujar Arya Wibawa.
Menurutnya, Pemkot Denpasar kini gencar mengembangkan program Teba Modern sebagai solusi pengelolaan sampah organik. Sistem ini memungkinkan sampah organik terurai secara alami dan menghasilkan pupuk kompos, sehingga mampu mengurangi volume sampah ke TPA serta memberikan manfaat bagi masyarakat.
Selain Teba Modern, Pemkot juga mendorong pemanfaatan TPS3R, Bank Sampah, pusat komposting, hingga program waste to energy sebagai solusi jangka panjang. “Partisipasi masyarakat, termasuk generasi muda, sangat menentukan keberhasilan pengelolaan sampah berkelanjutan,” tegasnya.
Ketua Panitia PKKMB UNBI, Dewa Gde Yoga Purnama, menjelaskan PKKMB tahun ini mengusung tema “AERIS”, terinspirasi dari filosofi udara sebagai sumber kehidupan. Tema ini mencerminkan semangat mahasiswa baru untuk beradaptasi, berkolaborasi, dan berkontribusi positif bagi lingkungan.
“Mahasiswa UNBI angkatan 2025 adalah generasi peduli lingkungan, siap berdaya saing, dan berkomitmen mendukung Pemkot Denpasar dalam menjaga kebersihan,” katanya.
Tercatat sebanyak 394 mahasiswa baru mengikuti PKKMB AERIS 2025, terdiri atas 13 mahasiswa program asing, 18 mahasiswa profesi fisioterapi, 9 mahasiswa jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), serta 362 mahasiswa reguler.