Desa Adat dan Desa Dinas Penatih Gelar Pasar Murah Sambut HUT ke-80 RI

0
41
Foto: Suasana Pasar Murah yang digelar Desa Adat dan Desa Dinas Penatih.

DENPASAR, KEN-KEN – Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Desa Adat dan Desa Dinas Penatih bersinergi menggelar pasar murah di Pasar Desa Adat Penatih, Minggu (17/8). Sejak pagi, ratusan warga—terutama ibu rumah tangga—antusias memadati lokasi untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.

Sejumlah bahan pokok dijual di bawah harga pasar, antara lain gas melon 3 kg seharga Rp15.000 dari biasanya Rp18.000, beras SPHP 5 kg Rp50.000 dari Rp58.000, minyak goreng 1 liter Rp15.000 dari Rp17.000, serta beras premium 5 kg Rp65.000 dari Rp75.000.

Bendesa Adat Penatih, I Wayan Ekayana, menyebut kegiatan ini terwujud berkat kolaborasi desa adat, desa dinas, aparat kepolisian, Pemkot Denpasar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta dukungan pengusaha dan sponsor.

“Tujuannya untuk membantu mewujudkan kesejahteraan masyarakat sekaligus merayakan kemenangan pada hari kemerdekaan. Harga murah bisa diberikan berkat subsidi dan dukungan para pengusaha,” ujar Ekayana.

Baca Juga  Resman Raih Juara DBL Bali 2025, Wawali Arya Wibawa Beri Apresiasi

Ia menambahkan, pasar murah ini lahir dari semangat kebersamaan.

“Kami bersinergi dengan adat, dinas, elemen masyarakat, pengusaha, dan pemerintah. Semua berkolaborasi agar masyarakat bisa merasakan kemudahan dan keringanan, khususnya di hari bersejarah ini,” tegasnya.

Pasar murah ini mendapat dukungan penuh dari tokoh masyarakat dan lembaga keuangan desa, seperti Anggota DPRD Provinsi Bali I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya, Anggota DPRD Kota Denpasar I Ketut Budha, LPD Desa Adat Penatih, Koperasi Semangat Sejahtera, dan Pasar Adat Penatih.

Stok kebutuhan pokok yang disiapkan antara lain 4 ton beras SPHP, 2 ton beras premium, 1.500 liter minyak goreng, serta 660 tabung gas melon. Selain pasar murah, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan sosial kepada para lansia di wilayah Desa Adat Penatih.

Editor: Ken

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here