Panen Bawang Merah di Subak Buaji, Pemkot Denpasar Buktikan Komitmen Kendalikan Inflasi dan Perkuat Ketahanan Pangan

0
36
Foto: Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pertanian bersama tim TPID yang terdiri dari unsur Bagian Ekonomi Setda Kota Denpasar, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, berserta Perusda turut hadir melaksanakan panen bawang merah di Subak Buaji Munduk Paksala, Kamis (7/8).

DENPASAR, KEN-KEN — Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pertanian bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berhasil melaksanakan panen bawang merah di Subak Buaji, Munduk Paksala, Kamis (7/8). Panen ini merupakan bagian dari program strategis untuk mendukung pengendalian inflasi dan memperkuat ketahanan pangan daerah.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh unsur Bagian Ekonomi Setda Kota Denpasar, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, serta Perusda Kota Denpasar.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, Ir. AA Gde Bayu Brahmasta, mengatakan bahwa panen ini merupakan hasil dari kegiatan pengembangan bawang merah di lahan seluas 4 hektare yang tersebar di beberapa subak. Di Subak Buaji sendiri, pengembangan dilakukan pada lahan seluas 1,5 hektare.

“Hasil panen hari ini membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan petani mampu memberikan hasil nyata dalam pengendalian inflasi dan penguatan ekonomi lokal,” ujar Bayu Brahmasta.

Berdasarkan metode ubinan (2,5m x 2,5m), diperoleh berat ubinan sebesar 25,56 kg, yang jika dikonversi setara dengan 282,93 kw/ha. Dari lahan seluas 3 are yang dipanen, tercatat produksi mencapai 678 kg bawang merah basah tanpa daun, dengan pendapatan kotor sekitar Rp23,75 juta hanya dalam waktu tanam dua bulan.

Harga jual di tingkat petani saat ini berkisar Rp30.000–35.000/kg, yang dinilai sangat menguntungkan dan menjadi insentif untuk mendorong lebih banyak petani menanam bawang merah.

“Ini adalah hasil dari pendampingan teknis intensif, penyediaan benih unggul, pupuk, dan sarana produksi lainnya. Pemerintah akan terus mendorong perluasan areal tanam di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.

Selain Subak Buaji (1,5 ha), pengembangan juga dilakukan di: Subak Sidakarya: 1 ha; Subak Anggabaya: 0,25 ha; Subak Umalayu: 0,5 ha; Subak Pakel I: 0,25 ha.

Baca Juga  Pesona Budaya Sanur Kauh VI Resmi Dibuka, Pemkot Denpasar Apresiasi Ruang Kreatif bagi UMKM dan Seniman Muda

Selama periode 2022–2024, total produksi dari kegiatan pengembangan bawang merah di Kota Denpasar telah mencapai 197 ton di atas lahan seluas 13 hektare.

Bayu Brahmasta berharap keberhasilan panen ini bisa menjadi inspirasi bagi petani lainnya untuk ikut mengembangkan budidaya bawang merah.

“Dengan pengembangan lebih luas dan dukungan berkelanjutan, kita harap Denpasar dapat menjadi daerah swasembada bawang merah dan menjadi penyangga stabilisasi harga di wilayah Bali,” pungkasnya.

Editor: Ken

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here