BADUNG, KEN-KEN — Upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak terus dilakukan berbagai pihak, salah satunya melalui kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) oleh tim pengabdi dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa, yang menyasar Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Praktek Mandiri (BPM) Ni Putu Anom Artini, Amd.Keb beberapa waktu lalu, dengan menyuguhkan layanan USG Biometri janin serta skrining kesehatan gigi dan mulut secara gratis.
Ketua tim pengabdi, dr. I Gusti Ngurah Made Bayuningrat, Sp.OG Subsp. Obginsos(K)., M.M., menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan pemeriksaan gratis, tetapi juga edukasi langsung dan bantuan nyata bagi ibu hamil di daerah tersebut.
“USG Biometri penting untuk memantau tumbuh kembang janin, mendeteksi kelainan, dan memastikan kesesuaian usia kehamilan. Sementara itu, kesehatan gigi dan mulut yang buruk dapat meningkatkan risiko infeksi, kelahiran prematur, hingga berat badan lahir rendah,” jelasnya.
Kegiatan diawali dengan sosialisasi dan diskusi kelompok bersama 15 peserta dari komunitas lokal. Tim kesehatan menggali langsung persoalan di lapangan sebelum mencetuskan beberapa program solusi, yakni: Penyuluhan mengenai pentingnya USG dan kebersihan mulut selama kehamilan, Pemeriksaan USG Biometri menggunakan alat portable oleh dokter spesialis kebidanan; Skrining dan pengobatan gigi oleh dokter gigi profesional; Konseling individu bagi ibu hamil yang membutuhkan edukasi tambahan; Distribusi masker, hand sanitizer, obat-obatan, dan sembako sebagai bentuk dukungan langsung
Menurut Bayuningrat, pendekatan ini terbukti efektif. Sebelum kegiatan, hanya 46,6% peserta yang bisa menjawab pertanyaan edukasi dasar dengan benar. Namun setelah kegiatan, 33,3% peserta mencapai nilai 70, dan sisanya meraih nilai 60 hingga 90. Ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan.
“Ini membuktikan bahwa edukasi langsung di masyarakat sangat efektif dalam meningkatkan kesadaran ibu hamil,” tambahnya.
Salah satu peserta kegiatan, Made Yuni, mengungkapkan harapannya agar kegiatan serupa terus dilanjutkan.
“Kami selama ini hanya tahu pentingnya minum vitamin, ternyata kesehatan gigi juga sangat berpengaruh pada bayi. Semoga kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini,” ungkapnya.
Program ini diharapkan dapat menjadi model pengabdian berkelanjutan yang menyentuh langsung kebutuhan ibu hamil di pelosok, sebagai bagian dari komitmen menciptakan keadilan akses kesehatan bagi seluruh ibu dan anak di Indonesia.
Editor: Ken