
DENPASAR, KEN-KEN – Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, secara resmi membuka acara Sarasehan dalam rangka HUT ke-28 Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma, bertempat di Inna Bali Heritage Hotel Denpasar, Selasa (8/7). Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk memperkuat transparansi, komunikasi aktif, dan peningkatan layanan air minum di Kota Denpasar.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Ketua Komisi II DPRD Kota Denpasar Wayan Sutama, Pimpinan Ombudsman RI Perwakilan Bali, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, serta jajaran pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.
Dalam sambutannya, Wawali Arya Wibawa menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif para pelanggan dan pemangku kepentingan. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas segala kekurangan dalam pelayanan yang masih terjadi, seraya menegaskan bahwa Pemerintah Kota Denpasar berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan sistem dan infrastruktur pelayanan.
“Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) tahun ini berada pada angka 79 persen. Meskipun belum sempurna, angka ini menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Harapannya, dalam waktu dekat kita bisa melampaui angka 80 persen,” ujarnya.
Arya Wibawa menambahkan bahwa Pemkot Denpasar tengah melakukan pemetaan wilayah distribusi air dan peningkatan kualitas layanan melalui sistem DMA (District Meter Area), yakni pemantauan distribusi air berbasis zona. Program ini dilaksanakan melalui kerja sama strategis dengan K-Water Korea guna meningkatkan efisiensi pengelolaan air.
“Kami berharap langkah-langkah ini mampu memperkuat sistem layanan Perumda Tirta Sewakadarma untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat secara merata dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma, I Putu Yasa, menjelaskan bahwa sarasehan ini juga menjadi forum penyamaan persepsi antar pemangku kepentingan mengenai keberlanjutan sumber daya air, berlandaskan pada nilai Tri Hita Karana.
Ia menyampaikan bahwa Indeks Kepuasan Pelanggan (IKP) saat ini telah mencapai kategori “baik” dengan distribusi air 24 jam dan kualitas air yang memenuhi standar Kementerian Kesehatan. Namun demikian, tantangan tetap dihadapi, terutama terkait keterbatasan sumber air di tengah pertumbuhan kebutuhan masyarakat.
“Kami terus melakukan pelestarian melalui penanaman pohon di kawasan sumber air, gerakan kebersihan lingkungan, serta implementasi Rencana Pengamanan Air Minum sesuai arahan Kementerian PUPR,” ujar Putu Yasa.
Untuk memperluas perspektif dan memperkuat sinergi lintas sektor, kegiatan sarasehan turut menghadirkan narasumber dari Universitas Udayana, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali, serta Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dengan fokus pada isu ketahanan air, kualitas lingkungan, dan kesehatan masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah konkret menuju penguatan layanan air bersih berbasis partisipasi, inovasi, dan keberlanjutan bagi seluruh masyarakat Kota Denpasar.
Editor: Ken