
DENPASAR, KEN-KEN – Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara menyapa langsung para penyandang disabilitas dalam kegiatan “Menyapa Sahabat Disabilitas” yang berlangsung di Graha Nawasena, Jumat (4/7). Sebanyak 80 peserta hadir dalam kegiatan ini, yang terdiri atas pelaku UMKM disabilitas, penyandang autisme, serta komunitas Rumah Berdaya.
Turut hadir Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Wakil Wali Kota I Kadek Agus Arya Wibawa, Dandim 1611/Badung Letkol Inf I Putu Tangkas Wiratawan, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Ketua K3S Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, dan Wakil Ketua K3S Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa.
Dalam sambutannya, Wali Kota Jaya Negara mengungkapkan rasa bahagia dapat bertemu langsung dengan para penyandang disabilitas. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya seremoni, melainkan bentuk konkret perhatian dan kepedulian pemerintah terhadap kelompok rentan.
“Kegiatan ini mencerminkan kedekatan dan perhatian kami kepada para penyandang disabilitas. Bantuan sembako dan uang transportasi yang diserahkan mungkin nilainya tidak besar, namun maknanya adalah bentuk perhatian dan pengakuan atas peran sahabat disabilitas dalam pembangunan,” ujar Jaya Negara.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Denpasar berkomitmen untuk terus menciptakan ruang partisipasi yang inklusif, termasuk dalam perencanaan pembangunan sosial dan ekonomi. Salah satunya, dengan mengikutsertakan penyandang disabilitas dalam rencana pembangunan pabrik daur ulang plastik di kawasan Padangsambian, yang akan membuka lapangan kerja bagi lebih dari 60 orang, termasuk kelompok rentan dan masyarakat miskin.
“Kami ingin masyarakat tahu bahwa saudara-saudara disabilitas juga punya peran penting dalam menyelesaikan persoalan lingkungan, seperti pengelolaan sampah plastik. Ini bukti bahwa inklusi bukan sekadar wacana, tapi aksi nyata,” tegasnya.
Selain itu, Wali Kota juga mengungkapkan rencana pengalokasian anggaran untuk perbaikan Graha Nawasena agar menjadi ruang UMKM inklusif yang layak, kompetitif, dan berdaya saing.
“Kalau tidak didukung oleh infrastruktur yang memadai, maka cita-cita menjadikan Denpasar sebagai kota ramah disabilitas akan sulit terwujud,” imbuhnya.
Ketua KUB Gantari Jaya, I Nyoman Juniarta, mewakili komunitas disabilitas menyampaikan apresiasi atas kepedulian pemerintah. Ia menyebut, perhatian yang diberikan Wali Kota Jaya Negara merupakan bukti bahwa tidak ada sekat antara pemerintah dan penyandang disabilitas.
“Kami merasa dihargai dan didukung. Ini jadi penyemangat besar bagi kami pelaku UMKM disabilitas untuk terus berkarya dan mandiri,” ujarnya.
Acara berlangsung hangat dengan dialog terbuka, pameran produk UMKM hasil karya penyandang disabilitas, serta pembagian bantuan logistik secara simbolis. Pemerintah Kota Denpasar berharap kegiatan seperti ini terus digalakkan sebagai bagian dari langkah menuju Denpasar yang inklusif, ramah, dan setara bagi semua warganya.
Editor: Ken