Barong Ket “Metaksu” Duta Denpasar Memukau Ribuan Penonton di Panggung PKB XLVII

0
33
Foto: Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa serta Wakil Ketua DPRD Denpasar, Dr. Made Oka Cahyadi Wiguna saat menghadiri Wimbakara (Lomba) Tari Barong Ket Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 suguhkan kemasan apik, dan beraura “metaksu”, pada Kamis (3/7) malam di panggung Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar.

DENPASAR, KEN-KEN – Penampilan Duta Kesenian Kota Denpasar dalam ajang Wimbakara (Lomba) Tari Barong Ket Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025 sukses menyihir ribuan penonton yang memadati Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Kamis (3/7) malam.

Sajian tari Barong Ket yang dibawakan oleh Sekehe Gong Pancer Gita Werdhi Winangun, Desa Adat Panjer, menyuguhkan kemasan yang energik, estetik, dan beraura “metaksu” – istilah Bali untuk kekuatan spiritual dalam kesenian. Aura ini semakin kuat dengan dukungan penuh penonton yang sejak awal pertunjukan menyalakan lampu ponsel sebagai simbol antusiasme dan semangat.

Dukungan juga datang langsung dari Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dan Wakil Wali Kota, I Kadek Agus Arya Wibawa, yang hadir menyaksikan langsung penampilan Duta Denpasar bersama Wakil Ketua DPRD Denpasar Dr. Made Oka Cahyadi Wiguna dan jajaran pimpinan OPD Pemkot Denpasar.

“Kami sangat bangga. Penampilan Duta Barong Ket Denpasar malam ini benar-benar luar biasa, penuh semangat, dan metaksu. Ini buah dari latihan, pembinaan, dan dedikasi luar biasa para seniman muda Denpasar,” ujar Wali Kota Jaya Negara di sela-sela acara.

Ia juga menyampaikan harapan agar hasil maksimal dari penampilan tersebut dapat membuahkan prestasi terbaik. Namun demikian, ia menekankan pentingnya penghormatan terhadap proses dan penilaian dewan juri.

Baca Juga  Wawali Arya Wibawa Buka HLM TP2DD Denpasar: Perkuat Fondasi Smart City yang Inklusif dan Berkelanjutan

“Kita hormati penilaian juri. Tapi dengan semangat dan performa malam ini, saya optimistis hasilnya akan membanggakan. Ini bukti bahwa seniman Denpasar siap bersaing di ajang seni bergengsi Bali,” imbuhnya.

Sementara itu, Bendesa Adat Panjer, A.A. Ketut Oka Adnyana, menjelaskan bahwa proses latihan telah dimulai sejak Januari 2025, dengan berbagai tahapan pematangan teknis dan artistik untuk menyempurnakan penampilan di malam pementasan.

“Kami ingin menampilkan sesuatu yang tak hanya kuat secara teknik, tapi juga menyentuh secara spiritual. Karena Barong Ket tidak sekadar seni pertunjukan, tetapi sarat makna religius dan filosofis dalam kehidupan masyarakat Hindu Bali,” jelasnya.

Barong Ket merupakan simbol kekuatan pelindung dan keseimbangan antara unsur baik dan buruk. Dalam konteks spiritual Bali, “Bar” bermakna poros, dan “Ong” adalah aksara suci yang merepresentasikan Sang Hyang Widhi Wasa.

Baca Juga  Wali Kota Jaya Negara Sapa Penyandang Disabilitas, Tegaskan Komitmen Denpasar sebagai Kota Ramah Inklusi

Pementasan Duta Denpasar ini bersaing dengan duta kesenian dari Kabupaten Tabanan, Badung, dan Karangasem. Namun atmosfer penuh semangat dan performa total yang disuguhkan Sekehe Gong Pancer Gita Werdhi Winangun menjadi sorotan utama malam itu.

Ajang PKB kali ini tidak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga panggung penguatan identitas budaya dan regenerasi seniman tradisi Bali yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur leluhur.

Editor: Ken

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here