
“Wawali Arya Wibawa: Momentum Memupuk Nasionalisme dan Mendukung Pembangunan“
DENPASAR, KEN-KEN – Puncak Peringatan Bulan Bung Karno VII Kota Denpasar berlangsung meriah dan penuh semangat. Gelaran “Api Amerta Perjuangan” yang dipentaskan di Gedung Dharma Negara Alaya, Selasa (1/7), menjadi simbol reflektif sekaligus ekspresif terhadap nilai-nilai perjuangan Sang Proklamator, Ir. Soekarno.
Kegiatan ini merupakan penutup rangkaian peringatan yang telah berlangsung sejak awal Juni, mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan hingga kota. Malam inaugurasi diperkaya dengan kolaborasi Korsik Gema Vasudhaiva Kutumbakam, Paskibraka, Pencak Silat, Baleganjur, serta penampilan seni dari seniman muda Denpasar.
Turut hadir Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, unsur Forkopimda, serta jajaran OPD dan tokoh masyarakat.
Acara juga dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan kepada para pemenang lomba yang digelar selama Bulan Bung Karno, seperti Lomba Mural, Fotografi, Menggambar, Lagu Wajib Nasional, Senam Sicita, hingga Lomba Pasar Desa.
Kepala Kesbangpol Kota Denpasar, A.A. Ngurah Gede Darma Putra Atmaja, mengatakan tema “Api Semangat Sang Proklamator” dimaknai sebagai dorongan untuk memperkuat pemahaman publik terhadap nilai-nilai perjuangan Bung Karno. Berbagai lomba digelar sebagai sarana edukatif dan kreatif bagi masyarakat, terutama generasi muda.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menegaskan bahwa peringatan Bulan Bung Karno adalah bagian dari implementasi visi Pemerintah Kota Denpasar: Vasudhaiva Kutumbakam – “Kita Semua Bersaudara.”
“Acara ini adalah bentuk penghormatan kepada Bung Karno yang telah merumuskan dasar negara dan menanamkan nilai-nilai perjuangan kebangsaan. Momentum ini harus dimanfaatkan untuk mengamalkan ajaran Trisakti: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” ujarnya.
Menurut Arya Wibawa, Bulan Bung Karno di Denpasar bukan hanya seremonial, tetapi menjadi ruang edukasi, penguatan ideologi Pancasila, serta pengembangan ekonomi kerakyatan dengan pelibatan UMKM. Selain itu, kegiatan ini memperkuat kecintaan terhadap budaya lokal dan mempererat semangat menyama braya dalam kehidupan masyarakat.
“Kami berharap momen ini menjadi fondasi lahirnya semangat nasionalisme dan gotong royong dalam membangun Kota Denpasar, sekaligus mengisi kemerdekaan dengan karya nyata,” pungkasnya.
Editor: Ken