Gong Kebyar Legendaris Hipnotis Gubernur Koster hingga Detik Akhir: “Seni Harus Hidup Selamanya”

0
94
Foto: Gubernur Koster bersama para seniman gong kebyar lawas, (28/6)

DENPASAR, KEN-KEN – Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, bergemuruh Sabtu malam (28/6) saat dentingan gamelan mengiringi penampilan para maestro seni dalam Utsawa (Parade) Gong Kebyar Legendaris, salah satu pentas paling dinanti dalam Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025. Ribuan pasang mata memenuhi tribun sejak sore hari, banyak di antaranya rela berdiri demi menyaksikan suguhan megah para duta seni dari tiga kabupaten di Bali.

Gubernur Bali, Wayan Koster, tampak hadir dan menyaksikan pementasan hingga akhir. Ia duduk bersama sejumlah tokoh penting, antara lain Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, Ketua DPRD Gianyar I Ketut Sudarsana, dan Danrem 163/Wirasatya Brigjen TNI I Dewa Agung Hadisaputra.

“Satu kata: luar biasa! Para penari sangat energik, para penabuh tetap luwes meski sudah sepuh. Saya sangat termotivasi,” ujar Gubernur Koster usai acara.

Lebih dari sekadar pujian, Koster menyoroti dedikasi para seniman di balik panggung. Menurutnya, setiap pertunjukan adalah hasil dari disiplin latihan selama sedikitnya tiga bulan dengan durasi empat jam setiap hari.

“Kerja keras ini harus diapresiasi. Inilah alasan saya memilih menonton dari awal hingga akhir. Saya ingin mereka tahu, bahwa karya seni mereka dihargai dan dinikmati sepenuh hati,” imbuhnya.

Baca Juga  TP PKK Denpasar Juara I Lomba Masak Tingkat Provinsi Bali, Suguhkan Menu Pangan Lokal Non Beras dan Ikan

Koster juga mengajak seluruh masyarakat Bali untuk menjaga keberlanjutan seni dan budaya daerah. Ia menegaskan, seni Bali tidak boleh sekadar hidup, tapi harus berkembang secara berkualitas.

“Masyarakat Bali patut memberi dukungan nyata agar seni kita tetap hidup, terjaga dengan baik, dan terus meningkat kualitasnya,” tegasnya.

Tiga Kabupaten, Satu Panggung, Satu Jiwa

Parade Gong Kebyar Legendaris tahun ini menampilkan tiga sekaa (kelompok seni) dari tiga kabupaten berbeda:

  1. Duta Kabupaten Badung – Sekaa Gong Taruna Jaya, Banjar Lambing, Desa Mekar Bhuana, Kecamatan Abiansemal, tampil memukau lewat Tabuh Pupuh Kaduhung, Tabuh Kreasi Kumbang Atarung, dan Legong Kreasi Widya Lalita.
  2. Duta Kabupaten Buleleng – Sekaa Gong Kebyar Giri Kusuma, Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan, menampilkan Tabuh Telu ciptaan almarhum I Nyoman Durpa (1984), Tabuh Kreasi Pudak Sumekar, serta Tabuh Bebarisan Sura Murti.
  3. Duta Kabupaten Gianyar – Sekaa Gong Kusumatirta, Banjar Kawan, Kecamatan Tampaksiring, membawakan Tabuh Telu Dharma Raksata Raksita, Tari Bebarisan karya kolektif, Tabuh Kreasi Pepanggulan Jagra Kasturi, dan Tabuh Mayura Kencana sebagai penutup.

Malam itu, Gong Kebyar Legendaris bukan sekadar pertunjukan. Ia menjadi ruang perjumpaan antar generasi, antar daerah, dan antar pemimpin serta rakyat. Di tengah gemuruh kendang dan gaung suling, semangat kolaborasi dan kecintaan terhadap budaya Bali menyatu dalam harmoni.

Editor: Ken

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here