Kunjungan Edukatif Mahasiswa Warmadewa ke Museum Bajra Sandhi: Apresiasi Budaya dan Catatan Kritis

0
68
Foto: Program Studi Sastra Inggris Universitas Warmadewa melakukan kunjungan langsung untuk mengenal lebih dekat sejarah dan kebudayaan Bali melalui diorama serta koleksi-koleksi historis yang tersimpan di museum tersebut, Selasa (24/6).

DENPASAR, KEN-KEN – Program Studi Sastra Inggris Universitas Warmadewa melaksanakan kunjungan edukatif ke Monumen Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Senin (24/6). Kegiatan ini merupakan bagian dari program studi lapangan yang bertujuan untuk memperluas wawasan budaya dan sejarah Bali secara langsung.

Kunjungan ke Monumen Bajra Sandhi memberikan pengalaman yang menyenangkan, berkesan, dan edukatif. Para mahasiswa diajak menelusuri jejak perjuangan rakyat Bali melalui diorama dan koleksi sejarah di dalam museum. Bangunan ikonik yang berdiri megah di tengah Civic Centre Renon ini tidak hanya menjadi simbol perlawanan rakyat Bali, tetapi juga menjadi destinasi wisata budaya yang menarik perhatian publik, termasuk sebagai lokasi foto pra-wedding dan aktivitas olahraga warga Denpasar.

Namun, dalam kunjungan ini, mahasiswa juga mencatat beberapa kendala yang perlu mendapat perhatian. Salah satunya adalah tidak adanya petugas yang memberikan informasi saat ada di dalam museum. Bagi pengunjung yang baru pertama kali datang, ketiadaan petugas membuat mereka kesulitan memahami alur kunjungan dan fungsi masing-masing ruang di dalam museum.

“Sebagian besar dari kami baru pertama kali mengunjungi monumen ini, dan tanpa pemandu kami kebingungan karena semua ruangan terlihat serupa,” ujar salah satu mahasiswa peserta kunjungan.

Selain itu, kekurangan lainnya adalah minimnya informasi yang disajikan mengenai sejarah yang ditampilkan. Beberapa keterangan pada diorama dan panel informasi dianggap tidak cukup mendalam dalam menjelaskan peristiwa sejarah maupun latar belakang masa prasejarah. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman informasi bagi pengunjung umum, khususnya wisatawan domestik dan mancanegara yang ingin mengenal sejarah Bali secara komprehensif.

Dari hasil observasi mahasiswa, mereka berharap agar ke depan Monumen Bajra Sandhi dapat memperkuat fungsinya sebagai pusat edukasi budaya yang ramah pengunjung, dengan menambah petugas pemandu, penyajian informasi yang lebih lengkap, serta pemanfaatan teknologi informasi seperti audio guide atau kode QR untuk akses informasi digital.

Dengan demikian, kunjungan ini bukan hanya menjadi sarana pembelajaran yang inspiratif bagi mahasiswa, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi akademik untuk memberikan masukan konstruktif bagi pengelolaan objek wisata budaya di Kota Denpasar.

Editor: Ken

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here