
“Angkat Tema “Pancasila, Bung Karno, dan Toleransi”, Seni Jadi Media Kebangsaan“
Denpasar, KEN-KEN – Suasana Kantor Camat Denpasar Utara tampak berbeda pada Jumat (13/6/2025). Dinding yang biasanya polos, kini dipenuhi lukisan mural bernuansa kebangsaan, menyemarakkan peringatan Bulan Bung Karno Tahun 2025. Untuk pertama kalinya, Kecamatan Denpasar Utara menggelar Lomba Mural sebagai bagian dari rangkaian kegiatan kreatif bertema “Pancasila, Bung Karno, dan Toleransi”.
Camat Denpasar Utara, I Wayan Yusswara, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi ajang ekspresi seni yang mengangkat nilai-nilai kebangsaan dan toleransi. Tak hanya mural, peringatan tahun ini juga dimeriahkan dengan Lomba Fotografi yang turut menyedot perhatian masyarakat.
“Lomba mural kali ini berhasil menarik antusiasme luar biasa dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga masyarakat umum. Sebanyak 15 peserta ikut berpartisipasi, dan enam karya terbaik dipilih untuk digarap langsung di media dinding kantor camat,” ujar Yusswara saat ditemui pada Senin (16/6).
Proses seleksi karya berlangsung dari 9 hingga 30 Mei 2025. Selanjutnya, pada 4 Juni dilakukan kurasi oleh tim juri yang terdiri dari seniman-seniman andal: Jango Pramartha, Monez, dan Dwymabim. Keenam tim terpilih kemudian mewarnai dinding kantor camat mulai pukul 08.00 hingga 13.00 Wita dalam suasana penuh semangat dan kreativitas.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada generasi muda untuk menyampaikan pesan kebangsaan dalam bentuk visual yang komunikatif dan inspiratif,” tambahnya.
Tak hanya sekadar lomba, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat semangat gotong royong dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur bangsa.
Puncak acara akan berlangsung pada 18 Juni 2025, bertepatan dengan pelaksanaan Sarasehan Bulan Bung Karno, yang sekaligus menjadi ajang pengumuman pemenang Lomba Mural dan Fotografi.
“Kami berharap kegiatan seni semacam ini bisa rutin digelar, karena terbukti efektif dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air, mempererat toleransi, dan menghidupkan kembali semangat Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,” tutup Yusswara.
Editor: Ken