
DENPASAR, KEN-KEN — Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, menegaskan komitmen seluruh kader PKK di Kota Denpasar dalam mendukung program Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber Palemahan Kedas (PADAS) yang digagas Pemerintah Provinsi Bali. Komitmen ini disampaikan saat mendampingi Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster, dalam kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah yang digelar di dua lokasi: Kantor Kecamatan Denpasar Barat dan Kantor Kecamatan Denpasar Utara, Rabu (11/6).
Ny. Antari Jaya Negara menyatakan bahwa upaya pengelolaan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan juga memerlukan keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk TP PKK sebagai mitra strategis pemerintah.
“Kader PKK di tingkat desa, kelurahan, dan dasawisma punya peran penting dalam menyosialisasikan dan memberi contoh pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing. Mari jadi pelopor, agar Denpasar dan Bali benar-benar bersih dan bebas sampah,” ujarnya.
Stop Pola Angkut Sampah, Dorong Masyarakat Olah Mandiri
Dalam sosialisasi yang dihadiri para Perbekel, Lurah, serta unsur desa adat, Ketua TP PKK Provinsi Bali sekaligus Duta Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) PADAS, Ny. Putri Koster, menegaskan perlunya perubahan paradigma dalam pengelolaan sampah di Bali.
Ia menyoroti bahwa hingga kini, pengelolaan sampah masih banyak mengandalkan pola angkut-buang yang hanya memindahkan masalah dari satu titik ke titik lain, tanpa menyelesaikannya secara mendasar.
“Kebiasaan mengangkut sampah dari rumah ke TPS3R atau TPA justru membuat masyarakat tidak terbiasa memilah dan mengelola sampah. Pola ini harus dihentikan,” tegas Putri Koster.
Ia juga mengkritisi rendahnya kesadaran masyarakat meskipun beragam regulasi telah diterbitkan dalam enam tahun terakhir. Untuk itu, ia mendorong masyarakat untuk mengolah sampah dari sumbernya, yakni di rumah tangga masing-masing.
Gerakan Kolaboratif Menuju Bali Bersih
Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah, Putri Koster menekankan bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan, melibatkan pemerintah, swasta, dan masyarakat.
“Kita tidak bisa bekerja secara individual dan berharap hasil maksimal. Diperlukan sinergi, kolaborasi, komunikasi, dan komitmen. Jangan hanya duduk di belakang meja, tapi turun langsung mengawal pelaksanaan di lapangan,” tandasnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan berkelanjutan untuk mendorong kesadaran masyarakat dan memperkuat peran kader PKK serta perangkat desa dalam mewujudkan Bali yang ramah lingkungan, bersih, dan mandiri dalam pengelolaan sampah.