
GIANYAR, KEN-KEN — Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Gianyar bersama tim pengkaji dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Warmadewa menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertempat di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Gianyar, Selasa (10/6).
FGD bertajuk “Kajian Hukum untuk Investasi Pemenuhan Modal Kerja bagi Pekerja Migran Kabupaten Gianyar” ini menjadi bagian dari langkah Pemkab Gianyar dalam merumuskan solusi konkret atas permasalahan pembiayaan bagi masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri.
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala BRIDA Gianyar, I Ketut Sedana, yang menekankan pentingnya mencari skema yang tepat dalam mendukung permodalan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Gianyar.
“Animo masyarakat sangat tinggi untuk menjadi PMI, tapi tak sedikit yang akhirnya harus mengubur mimpi itu karena terkendala modal. Padahal tujuan mereka sederhana: ingin meningkatkan kesejahteraan,” ungkapnya.
Dorongan Realistis di Tengah Keterbatasan
Kepala Tim Pengkaji LPPM Unwar, I Wayan Rideng, memaparkan kajian awal terkait aspek hukum investasi yang memungkinkan bagi pemerintah daerah untuk mendukung permodalan calon PMI. Rideng menilai, regulasi yang ada seperti Perda Kabupaten Gianyar Nomor 9 Tahun 2021 tentang PMI Krama Gianyar memang telah menjamin pemberdayaan ekonomi dan jaminan sosial, namun belum mengatur skema dukungan modal kerja secara eksplisit.
“Yang kita cari adalah formula yang legal dan bisa diterapkan oleh Pemkab, tanpa melanggar aturan perundang-undangan. Ini penting agar program berjalan aman dan berkelanjutan,” ujar Rideng.
FGD ini juga membedah dinamika sosial yang melatarbelakangi meningkatnya minat bekerja ke luar negeri. Tingginya inflasi, mahalnya biaya hidup, serta terbatasnya lapangan kerja domestik disebut sebagai faktor pendorong utama. Di sisi lain, keinginan untuk mengejar kehidupan yang lebih baik dan ‘kekinian’ turut memberi motivasi pada usia produktif untuk menjadi PMI.
Libatkan Stakeholder Terkait
Kegiatan FGD turut dihadiri oleh berbagai unsur terkait, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan agen penyalur tenaga kerja ke luar negeri, BUMD, serta tokoh akademisi dan anggota penjamin mutu BRIDA. Diskusi berlangsung aktif dengan fokus pada penciptaan skema investasi yang realistis dan mendukung kemandirian calon pekerja migran.
“Keterlibatan semua pihak penting agar skema ini tidak hanya feasible, tapi juga bisa diterima dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” imbuh Ketut Sedana.
Dirangkaikan dengan HUT ke-2 BRIDA Gianyar

FGD ini juga dirangkaikan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-2 BRIDA Gianyar. Dalam kesempatan tersebut diumumkan pemenang lomba karya ilmiah tingkat SMP dan SMA se-Kabupaten Gianyar. Perayaan ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Kepala BRIDA sebagai simbol semangat inovasi dan kolaborasi. (Rd)
Editor: Ken