Peringati Hari Lahir Pancasila, Wawali Arya Wibawa Hadiri Karnaval Pancasila dan Pentas Budaya Nusantara di Denpasar

0
185
Foto: Gubernur Bali, I Wayan Koster, didampingi Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, membuka Karnaval Pancasila dan Parade Budaya Nasional, (1/6).

DENPASAR, KEN-KEN – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni sekaligus menyambut Bulan Bung Karno, Rumah Kakek – Rumah Kebangsaan dan Kebhinnekaan Satyam Eva Jayate menyelenggarakan Karnaval Pancasila dan Pentas Budaya Nusantara di Titik Nol Kota Denpasar, Minggu (1/6).

Acara ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, didampingi Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, serta diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari berbagai komunitas lintas budaya.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata penguatan nilai-nilai kebangsaan.
“Peringatan Hari Lahir Pancasila sangat penting untuk menguatkan semangat persatuan dan kesatuan. Kita harus membangun bangsa yang maju tanpa melupakan akar sejarah dan jati diri,” tegasnya.

Wakil Wali Kota Denpasar, Arya Wibawa, menyampaikan apresiasinya atas kegiatan yang penuh semangat gotong royong tersebut.
“Kegiatan positif seperti ini harus terus dilestarikan sebagai upaya mempererat persatuan bangsa di tengah keberagaman,” ujarnya.

Baca Juga  Wali Kota Jaya Negara Apresiasi Peed Aya Duta Denpasar di PKB XLVII: Libatkan Ratusan Seniman Muda

Ketua Umum Rumah Kakek, Ketut Udi Prayudi, menjelaskan bahwa karnaval tahun ini mengusung tema “Kebangsaan Harmoni Bali untuk Indonesia” dan menjadi Karnaval Pancasila pertama di Bali. Sebanyak 17 elemen budaya terlibat, menampilkan pentas lintas daerah sebagai bentuk perayaan kebhinnekaan dan cinta tanah air.

Rangkaian karnaval diawali dengan marching band, penampilan Hanoman, barongsai, reog, tari Sekar Jempiring, mobil Paskibraka, dan atraksi budaya lainnya. Rute karnaval dimulai dari Titik Nol Kota Denpasar, menyusuri Jalan Panglima Sudirman hingga Jalan Diponegoro, dan disambut antusias oleh masyarakat yang memadati sisi jalan.

Baca Juga  Wali Kota Jaya Negara Lantik 3.926 PPPK Kota Denpasar, Tekankan Etika Pelayanan Berbasis Sewakadarma

Menurut Ketut Udi, ide penyelenggaraan ini muncul dari keprihatinan terhadap memudarnya nilai-nilai kebangsaan akibat menguatnya sentimen kesukuan dan sektarianisme sempit.
“Kami ingin generasi muda mengenal dan mencintai budaya Indonesia secara utuh. Nilai-nilai seperti Wong Pituh Galung, Tatwa Asi, dan Bhinneka Tunggal Ika harus dihayati dan dijalankan,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat terus didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan pusat, agar dapat menjadi bagian dari gerakan gotong royong nasional dalam menjaga keutuhan dan kebinekaan bangsa.

[Ken]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here